Selasa, 19 Agustus 2025

Kim Jong Un Mengaku Krisis Pangan Terjadi di Korea Utara: Kondisi yang Tidak Menguntungkan Tahun Ini

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengaku negaranya kini mengalami krisis pangan, sebut sebagai kondisi tak menguntungkan.

Editor: Daryono
STR / KCNA MELALUI KNS / AFP
Gambar yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada Senin (11/10/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 Partai Buruh Korea di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). Kim mengingatkan pejabat untuk tidak minta diistimewakan 

Pada Sabtu, KCNA juga melaporkan pengakuan Kim tentang "kondisi yang tidak menguntungkan tahun ini" dan keinginannya untuk "meningkatkan produksi pertanian dan sepenuhnya memecahkan masalah pangan negara".

Baca juga: Menlu Hayashi Berharap Indonesia Bisa Membantu Memulangkan Warga Jepang Korban Penculikan Korut

Baca juga: PM Fumio Kishida Menyesal Korban Penculikan Korut tidak Kembali ke Jepang Sejak 2002

Minta 1,2 Juta Tentara Bertaruh Nyawa

Foto yang dirilis KCNA pada Selasa (16/11/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi kota Samjiyon, dekat perbatasan China.
Foto yang dirilis KCNA pada Selasa (16/11/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi kota Samjiyon, dekat perbatasan China. (KCNA/AFP)

Sebelum mengakhiri pertemuan Partai Pekerja Korea, Kim Jong Un mmeinta agar 1,2 juta tentara negaranya siap bertaruh nyawa demi dirinya.

Hal ini disampaikan Media Korea Utara, Rodong Sinmun, lewat sebuah editorial panjang, saat negara itu merayakan 10 tahun kenaikan Kim menjadi panglima tertinggi militer.

Dikatakan, komandan militer dan tentara Korea Utara harus menjadi "benteng yang tak tertembus dan dinding antipeluru dalam membela Kim dengan mempertaruhkan nyawa mereka."

Mengutip Yahoo News, Korea Utara juga menyerukan untuk membangun militer yang lebih modern dan maju, yang berfungsi sebagai "penjaga yang dapat diandalkan dari negara dan rakyat kita."

Editorial itu juga mengatakan semua pasukan dan rakyat Korea Utara harus menjunjung tinggi kepemimpinan Kim untuk mendirikan negara sosialis yang kuat.

Korea Utara sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan propaganda serupa yang mendesak orang-orang untuk bersatu membela Kim di saat-saat sulit.

Beberapa ahli mengatakan Kim telah bergulat dengan momen terberat dari 10 tahun pemerintahannya, karena pandemi Covid-19, sanksi PBB, dan kesalahannya sendiri.

Sempat Larang Warga Bahagia selama 11 Hari

Orang-orang membungkuk saat mereka memberi hormat di depan patung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il untuk menandai peringatan sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di bukit Mansu di Pyongyang pada 16 Desember 2021. (Photo by KIM Won Jin / AFP)
Orang-orang membungkuk saat mereka memberi hormat di depan patung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il untuk menandai peringatan sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di bukit Mansu di Pyongyang pada 16 Desember 2021. (Photo by KIM Won Jin / AFP) (AFP/KIM WON JIN)

Kim Jong Un menerapkan peraturan terkait peringatan 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong il, pada pertengahan Desember 2021.

Baca juga: Uji Coba Roket Korsel Picu Perlombaan Senjata dengan Korut

Baca juga: Kecam Aliansi Indo-Pasifik AS, Korut Akan Balas Jika Berdampak Pada Keamanannya

Menurut pengakuan rakyat melalui Radio Free Asia, semua aktivitas yang berkaitan dengan bersenang-senang dilarang oleh pemerintah Korea Utara selama periode berkabung, dikutip dari hindustantimes.com.

Aktivitas tersebut meliputi pesta miras, berbelanja, dan tertawa.

Periode berkabung di Korea Utara ini berlangsung selama 11 hari, mulai dari Jumat (17/12/2021).

Korea Utara memperingati perayaan 10 tahun kematian pemimpin Korea Utara sebelumnya, Kim Jong-il, yang memimpin Korea Utara mulai 1994-2011.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan