Virus Corona
WHO Peringatkan Agar Tak Sebut Omicron Sebagai Varian Ringan: Itu Membunuh Orang di Seluruh Dunia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar tidak menggambarkan varian Omicron sebagai varian ringan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar tidak menggambarkan varian Omicron sebagai varian ringan.
WHO menegaskan bahwa varian Omicron membunuh orang di seluruh dunia.
Dilansir BBC, studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron cenderung membuat orang sakit parah daripada varian Covid sebelumnya.
"Rekor jumlah orang yang tertular telah membuat sistem kesehatan di bawah tekanan berat," kata kepala WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Baca juga: Pakar: Varian IHU Masih Perlu Diselidiki WHO, Terlalu Dini untuk Dikhawatirkan
Baca juga: WHO: Merebaknya Omicron Dapat Sebabkan Varian yang Lebih Berbahaya

Pada Senin (3/1/2022), Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari satu juta kasus Covid-19 dalam 24 jam.
WHO mengatakan jumlah kasus global telah meningkat sebesar 71 persen pada minggu lalu, dan di Amerika sebesar 100 persen.
Dikatakan bahwa di antara kasus-kasus parah di seluruh dunia, 90 persen tidak divaksinasi.
"Meskipun Omicron tampaknya tidak terlalu parah dibandingkan dengan Delta, terutama pada mereka yang divaksinasi, itu tidak berarti itu harus dikategorikan sebagai ringan," kata Dr Tedros pada konferensi pers pada hari Kamis.
Baca juga: WHO: Banyak Bukti yang Menunjukkan Gejala Lebih Ringan pada Varian Omicron
Baca juga: WHO: Ada Lebih Banyak Bukti yang Tunjukkan Omicron Sebabkan Gejala Lebih Ringan

"Sama seperti varian sebelumnya, Omicron membuat orang di rawat di rumah sakit dan membunuh orang," imbuhnya.
"Faktanya, tsunami kasus sangat besar dan cepat, sehingga membanjiri sistem kesehatan di seluruh dunia."
Omicron sangat menular dan dapat menginfeksi orang bahkan jika mereka telah divaksinasi lengkap.
Namun, vaksin tetap penting karena membantu melindungi dari penyakit parah yang dapat membuat Anda dirawat di rumah sakit, kata Dr Tedros.
Baca juga: Varian Omicron Disebut Tidak Lebih Berbahaya Dari Delta, Ahli Epidemiologi: Tetap Harus Waspada
Baca juga: Cegah Omicron Meluas, Ini 5 Aturan baru untuk Penumpang Pesawat Internasional yang Tiba di Indonesia
Di benua Eropa, pada Kamis (6/1/2022), Inggris melaporkan 179.756 kasus dan 231 kematian terkait Covid.
Sejumlah rumah sakit telah menyatakan situasi "kritis" karena kurangnya staf dan meningkatnya tekanan akibat Covid.
Sumber: TribunSolo.com
Virus Corona
China Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Libur Tahun Baru Imlek 2023 |
---|
Ratusan Nakes Keluhkan Sulitnya Mencairkan Insentif Covid-19Â |
---|
Update Covid-19 Global 16 Januari 2023: Total Kematian 6.730.909 |
---|
Pemerintah Jepang Berusaha Mengaktifkan Kembali Kegiatan Sosial Ekonomi Masyarakat Senormal Mungkin |
---|
Merebaknya Kasus Covid-19 di China Telah Menekan Harga Properti Baru Negeri Tirai Bambu |
---|