Kamis, 9 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

PM Inggris Boris Johnson akan Telepon Putin untuk Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berencana telepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invansi ke Rusia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Nuryanti
Adrian DENNIS / AFP / POOL, MIKHAIL METZEL / SPUTNIK / AFP
Boris Johnson dan Vladimir Putin. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berencana menghubungi Presiden Vladimir Putin melalui telepon sebagai upaya menghentikan invasi Rusia ke Ukraina. 

Menurut intelijen AS, Rusia telah mengirim sekitar 70.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Rusia juga dicurigai telah mulai merencanakan kemungkinan invasi paling cepat awal tahun depan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti KTT online para pemimpin APEC melalui tautan video di Moskow pada 12 November 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti KTT online para pemimpin APEC melalui tautan video di Moskow pada 12 November 2021. (Mikhail Metzel / POOL / AFP)

Moskow membantah pihaknya sedang mempersiapkan invasi dan menuduh pemerintah di Kyiv memicu ketegangan di kawasan itu dengan mengerahkan senjata baru.

Rusia dan Ukraina telah bersitegang sejak 2014.

Saat itu pasukan Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur.

Awal Desember lalu, Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Putin untuk memperingatkannya tentang "konsekuensi ekonomi yang belum pernah dilihat" jika Rusia melakukan serangan baru.

Presiden Rusia kemudian mendesak adanya jaminan bahwa NATO tidak akan diperluas untuk memasukkan Ukraina.

Rusia yang diduga mencoba menginvasi Ukraina dianggap sebagai langkah Kremlin untuk membangun kembali Uni Soviet.

Putin pun pernah mengungkapkan kekecewaannya atas runtuhnya Uni Soviet.

Ia mengatakan kejadian itu masih menjadi "tragedi" bagi "sebagian besar warga negara."

Berakhirnya Uni Soviet membawa serta periode ketidakstabilan ekonomi yang parah yang menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan, ketika Rusia yang baru merdeka berevolusi dari komunisme ke kapitalisme.

Sang presiden pun sempat menjadi sopir taksi untuk memenuhi kebutuhan hidup, ungkap kantor berita milik negara RIA Novosti pada hari Minggu (12/12/2021).

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (DW.com)

Dilansir DW, dalam sebuah film dokumenter, RIA-Novosti mengutip kata-kata pemimpin Rusia tersebut yang menyebut, "Kadang-kadang saya harus mendapatkan uang tambahan."

"Maksud saya, mendapatkan uang tambahan dengan mobil, sebagai sopir pribadi."

"Tidak menyenangkan untuk berbicara jujur, tetapi sayangnya, itulah masalahnya."

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved