Hari Valentine
5 Negara yang Tidak Merayakan atau Bahkan Melarang Adanya Hari Valentine: Arab Saudi hingga India
Di 5 negara ini, Hari Valentine dianggap tabu bahkan dilarang perayaannya. Beberapa harus kucing-kucingan dengan petugas
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Inza Maliana
Kelompok-kelompok Kristen mendesak dewan untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu.
Mereka mengklaim hanya ada sedikit hubungan antara Hari Valentine modern dan Kekristenan.
Tetapi larangan itu tetap berlaku.
Otoritas agama kemudian semakin tegas.
Mereka memulai penangkapan massal pasangan yang dicurigai merayakan Hari Valentine.
Dalam satu insiden pada tahun 2011, pihak berwenang di Selangor dan Kuala Lumpur menargetkan pasangan di hotel melati dan taman umum, BBC melaporkan.
Otoritas menyebut Valentine identik dengan "kegiatan buruk".
4. Iran
Otoritas agama di Iran telah meminta bantuan masyarakat untuk mengamankan mereka yang merayakan Hari Valentine yang dianggap bertentangan dengan hukum agama yang ketat.
Pemerintah Iran telah lama melarang simbol Valentine, menyebut bahwa hari Valentine adalah benuk "anti-budaya."
Pemerintah juga mengutuk Hari Valentine sebagai tanda amoralitas dan dekadensi Barat.
Tetapi kini Hari Valentine menjadi sangat populer sehingga beberapa kelompok garis keras Islam sekarang mendorong untuk merayakan hari libur Iran kuno, Sepandārmazgān, sebagai gantinya.
Liburan yang jatuh pada 23 Februari itu, dikenal sebagai hari cinta Persia untuk menghormati Spandarmad, dewa Zoroaster yang mewakili istri yang penuh kasih.
Namun cara itu tidak membuat banyak orang Iran merayakan liburan Valentine ala Barat secara rahasia juga, meskipun ada larangan produksi dan penjualan kartu Valentine dan pernak-pernik lainnya.

5. India