Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Kerahkan Pasukan Perdamaian ke Ukraina Timur, AS: Rusia Buat Alasan untuk Perang

Putin telah mengerahkan pasukan "penjaga perdamaian" di Donetsk dan Luhansk. AS menyebut bahwa Rusia menciptakan dalih untuk perang.

AFP/MAXIM GUCHEK
Sebuah foto yang diambil pada 17 Februari 2022 menunjukkan pengangkut personel lapis baja (APC) Belarusia selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia. - Putin mengerahkan pasukan di Ukraina Timur yang mereka sebut sebagai "pasukan perdamaian". 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur yakni Donetsk dan Luhansk.

Pengerahan pasukan dilakukan setelah Rusia mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka.

Tetapi AS mengatakan, pasukan Rusia yang dikirim ke Donetsk dan Luhansk sebagai "penjaga perdamaian" adalah "omong kosong", sebagaimana dikutip dari BBC.

AS menyebut bahwa Rusia menciptakan dalih untuk perang.

Kedua wilayah itu adalah rumah bagi pemberontak yang didukung Rusia yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.

Presiden Ukraina menuduh Rusia sengaja melanggar kedaulatannya.

Baca juga: Mengapa Sebagian Besar Orang Ukraina Tak Percaya Peringatan Biden dan Barat?

Baca juga: Putin Akui Dua Wilayah Separatis Ukraina Merdeka, Rusia Bakal Bebas Kirim Tentara?

Dalam pidatonya, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina menginginkan perdamaian, tetapi menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan serangan Rusia.

"Kami tidak takut dan tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun", katanya.

Zelensky mengatakan, Kyiv membutuhkan tindakan dukungan yang jelas dan efektif dari mitra internasionalnya.

"Sangat penting untuk melihat sekarang siapa teman dan pasangan kita yang sebenarnya, dan siapa yang akan terus menakut-nakuti Federasi Rusia dengan kata-kata saja," tambahnya.

Pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield menolak klaim Rusia bahwa pasukan akan mengambil peran "penjaga perdamaian", dengan mengatakan: "Kami tahu siapa mereka sebenarnya".

Mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai independen adalah bagian dari upaya Rusia untuk menciptakan alasan untuk menyerang Ukraina, katanya.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berpendapat perlunya mempertahankan daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah Donbas Ukraina timur dari apa yang disebutnya agresi Ukraina.

"Membiarkan pertumpahan darah baru di Donbas adalah sesuatu yang tidak ingin kami lakukan," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, paspor Rusia telah diberikan kepada sejumlah besar orang di Donetsk dan Luhansk, dan sekutu Barat khawatir Rusia sekarang akan memindahkan unit militer dengan kedok melindungi warganya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan