Konflik Rusia Vs Ukraina
Reaksi Dunia atas Ketegangan di Ukraina, Jepang hingga Kanada Kompak Beri Sanksi Ekonomi ke Rusia
Berikut reaksi dunia atas invasi Rusia di Ukraina, sejumlah negara kompak berikan sanksi kepada Rusia.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Arif Fajar Nasucha
Inggris
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Ia juga menargetkan sanksi pada entitas di Donbas, Luhansk dan Donetsk, wilayah separatis di Ukraina Timur yang diakui kemerdekaannya oleh Putin.
"Rusia, Presiden Putin, telah memutuskan untuk menyerang kedaulatan Ukraina dan integritas teritorialnya. Kami akan memberlakukan sanksi seperti yang kami katakan akan selalu kami lakukan," kata Johnson kepada wartawan setelah nelakukan pertemuan darurat atas krisis di Ukraina, Selasa (22/2/2022), mengutip dari CNA.
Baca juga: Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas
"Kami akan segera menerapkan paket sanksi ekonomi," kata Johnson .
"Ini, harus saya tekankan, hanya rentetan pertama sanksi ekonomi Inggris terhadap Rusia, karena kami khawatir akan ada lebih banyak perilaku irasional Rusia yang akan datang," tegasnya.
Inggris telah mengancam akan memotong akses perusahaan Rusia ke dolar AS dan pound Inggris.
Menghalangi mereka dari peningkatan modal di London dan untuk mengekspos apa yang disebut Johnson sebagai "boneka Rusia" dari properti dan kepemilikan perusahaan.
Namun Inggris belum menjelaskan siapa yang akan terkena sanksi ekonomi ini, tetapi yang jelas mereka telah mengecam bahwa tidak akan ada tempat bagi oligarki Rusia untuk bersembunyi.
Menurut Johnson, target sanksi ini dapat mencakup bank-bank Rusia.
Ratusan miliar dolar telah mengalir ke London dan wilayah luar negeri Inggris dari Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Johnson berharap, Putin akan menyadari bahwa dia telah "sangat salah perhitungan" karena melakukan invasi ke Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menciptakan situasi yang sama buruknya dengan krisis rudal Kuba tahun 1962, ketika konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa dunia ke ambang perang nuklir, kata menteri kesehatan Johnson.
Krisis rudal Kuba meletus pada tahun 1962 ketika Uni Soviet menanggapi penyebaran rudal AS di Turki dengan mengirimkan rudal balistik ke Kuba.
Johnson berharap, dengan sanksi itu akan memukul ekonomi Rusia dengan keras.
"Mereka akan menyerang Rusia dengan sangat keras, dan masih banyak lagi yang akan kami lakukan jika terjadi invasi," kata Johnson.