Konflik Rusia Vs Ukraina
Konflik Rusia Vs Ukraina: Pasar Eropa dan Gazprom Pemilik Nord Stream 2 'Sama-sama Ketergantungan'
Saat Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina, Scholz sebenarnya menghindari pembahasan mengenai Nord Stream 2 secara khusus.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menghentikan proses sertifikasi untuk pipa gas alam Nord Stream 2 setelah Rusia mengakui kedaulatan wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur, dengan negara Barat mengkhawatirkan terjadinya invasi skala penuh.
Sementara itu, pipa bawah laut yang menghubungkan langsung gas Rusia ke Eropa melalui Jerman kini telah selesai dibangun, namun belum beroperasi.
Nord Stream 2 memang telah menjadi target utama saat pemerintah Barat mencoba untuk menggunakan pengaruhnya pada Rusia untuk mencegah gerakan militer lebih lanjut terhadap negara tetangganya.
Lalu bagaimana Scholz bisa memblokir pipa itu?
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina: Apa Pentingnya Pipa Nord Stream 2 bagi Moskow dan Negara-negara Eropa
Dikutip dari MarketWatch, Senin (28/2/2022), regulator utilitas Jerman sedang meninjau pipa untuk mematuhi peraturan Eropa tentang persaingan yang adil.
Proses persetujuan itulah yang kemudian dihentikan sementara oleh Scholz pada Selasa lalu.
Jerman memang diminta untuk menyerahkan laporan tentang bagaimana pipa akan mempengaruhi keamanan energi, namun Scholz mengatakan bahwa laporan itu sedang ditarik.
Mengapa Scholz mengambil tindakan ini sekarang?
Scholz, yang memimpin Jerman sejak Desember 2021, mendukung proyek tersebut sebagaimana Menteri Keuangan untuk pendahulunya, mantan Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Partai Sosial Demokrat pun mendukungnya.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi terhadap Perusahaan Pembangun Pipa Nord Stream 2 Rusia
Saat Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina, Scholz sebenarnya menghindari pembahasan mengenai Nord Stream 2 secara khusus.
Namun ia memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi 'konsekuensi berat' dari sanksi yang akan diterapkan.
Karena Jerman sebelumnya telah setuju dengan AS untuk bertindak terhadap Nord Stream 2 jika Rusia menggunakan gas sebagai senjata atau menyerang Ukraina.
Ia menyampaikan pada Selasa lalu bahwa saat Rusia mengakui kemerdekaan daerah yang dikuasai pemberontak di Ukraina, maka itu menandai 'pelanggaran serius hukum internasional' dan dirinya merasa perlu untuk 'mengirim sinyal yang jelas ke Rusia bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi'.
Mengapa Rusia menginginkan Nord Stream 2?