Selasa, 19 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menggunakan Bus, 31 WNI Berhasil Dievakuasi dari Ukraina, Seluruhnya Dalam Kondisi Sehat 

Sebanyak 31 WNI sudah berhasil dievakuasi dari Ukraina, mereka dievakuasi menggunakan bus menuju Polandia dan Rumania.

blog.avast.com
Ilustrasi 

“Konvoi itu diterima oleh dua pejabat dari Kedutaan Besar Malaysia di Polandia,” kata kementerian luar negeri.

Kementerian, atau dikenal sebagai Wisma Putra, menambahkan bahwa semua pengungsi dan pejabat yang menyertainya akan menuju ke ibu kota Polandia, Warsawa.

“Wisma Putra terus berhubungan dengan pejabat kedutaan di lokasi mereka, keamanan serta konvoi yang menyertainya,” tambahnya.

Komisi Tinggi Singapura di Kuala Lumpur dan Konsulat Jenderal di Johor Bahru
menulis dalam sebuah posting Facebook pada hari Minggu bahwa "berterima kasih" 
kepada kementerian luar negeri Malaysia karena membantu orang Singapura
mengungsi dari Kyiv dalam keadaan sulit.

"Seorang teman yang membutuhkan adalah benar-benar seorang teman!" itu menambahkan.

Dikatakan bahwa situasi di Ukraina tetap sangat memprihatinkan.

“Singapura mengutuk keras invasi tanpa alasan ke negara berdaulat dengan dalih apa pun. Kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Ukraina harus dihormati.”

Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai "serangan roket yang mengerikan". Ledakan di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Dubes Minta Sumbangan

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyerukan Indonesia untuk
menghukum Rusia atas kejahatan perang, sebagaimana yang telah dilakukan dengan
negara lainnya.

Vasyl menyatakan banyak negara di dunia sudah menghukum Rusia.

Di antaranya dengan memutusnya dari SWIFT dan instrumen internet lainnya, menutup bandara dan pelabuhan untuk pesawat dan kapal Rusia, menjatuhkan sanksi ekonomi dan pribadi kepada Rusia serta kepemimpinannya, menutup ruang media dari propaganda Rusia (TV, saluran Internet, dll.).

Banyak negara juga telah memberikan bantuan militer, keuangan, medis dan sipil untuk Ukraina.

"Saya menyerukan kepada Anda sekalian, orang-orang Indonesia yang terkasih: bantu Ukraina, bantu dunia untuk menyingkirkan wabah Rusia ini,"kata Vasyl.

"Apa pun dapat membantu Ukraina dalam meraih kemenangan dari Rusia, si binatang buas yang dilumuri darah. Siapa pun dapat menyalurkan bantuan,"lanjutnya.

Dubes Ukraina itu berharap Indonesia memberikan dukung Ukraina secara finansial.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan