Konflik Rusia Vs Ukraina
Apa itu Chernobyl? Tragedi Nuklir yang Disebut Ukraina saat Rusia Tembaki Pembangkit Listriknya
Apa itu Chernobyl, tragedi nuklir yang kini disebut-sebut pihak Ukraina saat Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
TRIBUNNEWS.COM - Apa itu Chernobyl, tragedi nuklir yang kini disebut-sebut pihak Ukraina saat Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Diberitakan sebelumnya, pembangkit listri tenaga nuklir terbesar di Eropa yang terletak di Zaporizhzhya, Ukraina terbakar.
Terbakarnya pembangkit listrik tenaga nuklir itu karena tembakan yang dilancarkan pasukan Rusia.
“Sebagai akibat dari serangan musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terbakar,” kata Wali Kota Enerhodar Dmytro Orlov, seperti diberitakan The Guardian, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Jika Rusia Membom Chernobyl, Debu Radioaktif Bakal Menutupi Ukraina, Belarus, dan Negara Uni Eropa
Pasukan Rusia pun diminta menghentikan tembakan ke pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut dengan alasan keamanan dunia.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan apabila reaktor nulir di pembangkit listrik tersebut meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar dari insiden Chernobyl.
Apa itu insiden Chernobyl?
Lantas, apa itu bencana Chernobyl?
Tragedi Chernobyl merupakan tragedi nuklir terburuk sepanjang 36 tahun yang lalu.
Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup DIY yang mengutip euronews.com, tragedi nuklir itu terjadi pada Sabtu 26 April 1986.
Pada Sabtu dini hari, reaktor nomor 4 pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terletak di kota Pripyat, Ukraina (saat itu masih termasuk Republik Sosialis Uni Sovyet) meledak.
Ledakan tersebut melepaskan partikel radioaktif dalam jumlah besar ke atmosfer dan menyebar ke sepanjang perbatasan Ukraina, Rusia, Belarusia dan beberapa negara Eropa Timur.
Baca juga: UPDATE Ukraina dan Rusia Siap Bertemu untuk Dialog Damai, Lokasinya Dekat Fasilitas Nuklir Chernobyl
Akibat ledakan itu, sekitar 100 orang meninggal secara langsung.
Sementara jumlah orang yang meninggal secara tidak langsung terkait ledakan itu, dikarenakan kanker atau penyakit lain yang disebabkan radiasi, diperkirakan mencapai 4000-an orang, menurut data PBB dan WHO.
Bencana nuklir itu membuat sekira 117.000 orang dievakuasi dari Pripyat.
Sebuah zona larangan kemudian ditetapkan, yaitu lokasi pada radius sekitar 30-an km dari bangunan pembangkit yang tersisa.
Tragedi ini menjadi bencana lingkungan terburuk yang pernah terjadi.
Tidak hanya dihitung dari segi biaya, tetapi juga dari segi berbagai dampak yang ditimbulkannya.
Zona larangan Chernobyl dengan luas sekitar 2800 km persegi, mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu zona paling terkontaminasi radioaktif di dunia.
Sekitar 400-an hektar hutan pinus musnah seketika setelah bencana Chernobyl dan berbagai keanekaragaman hayati beserta sumber-sumber air yang ada di lokasi menjadi sangat terkontaminasi.
Detik-detik Ledakan Chernobyl
Sementara itu, mengutip Kompas.com, laman Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut, total isotop radioaktif yang ditemukan dari kecelakaan Chernobyl sebanyak 30 kali lebih tinggi dibandingkan ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945.
Dilansir Ensyclopedia Britannica , detik-detik terjadinya ledakan dimulai pada 26 April 1986.
Ketika itu, teknisi di reaktor nomor empat mencoba bereksperimen.
Mereka mencoba mematikan sistem pengaturan daya reaktor dan sistem keselamatan daruratnya.
Setelah itu, para teknisi mereka menarik sebagian besar batang kendali dari reaktor sambil membiarkan reaktor terus berjalan dengan daya 7 persen.
Baca juga: Mengenal PLTN Zaporizhzhia di Ukraina, PLTN Terbesar di Eropa dengan 6 Reaktor Nuklir
Pada pukul 1.23 pagi dini hari pada 26 April. reaksi berantai di inti reaktor menjadi tidak terkendali.
Setelah itu, terjadi energi secara tiba-tiba dan tak terkendali.
Terjadi ledakan bola api besar dan meledakkan baja berat dan tutup reaktor beton.
Ketika sebuah teknik mencoba mematikannya secara darurat, terjadilah daya yang sangat tinggi yang menyebabkan reaktor berikutnya diikuti ledakan.
Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit di reaktor ke udara lalu terjadi kebakaran selama seminggu penuh.
Kebakaran melepaskan debu radioaktif ke atmosfer secara meluas, hingga ke wilayah Pripyat.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com)