Minggu, 31 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris Alokasikan 100 Juta Dolar AS untuk Bantu Ukraina Hadapi Invasi Rusia

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan akan memberikan 100 juta dolar AS (75,6 juta pound) ke Ukraina melalui Bank Dunia

Adrian DENNIS / AFP / POOL
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Inggris Alokasikan 100 Juta Dolar AS untuk Bantu Ukraina Hadapi Invasi Rusia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan akan memberikan 100 juta dolar AS (75,6 juta pound) ke Ukraina melalui Bank Dunia.

Pemberian uang itu bertujuan untuk menjaga fungsi inti negara tetap berjalan dan mengurangi tekanan keuangan yang disebabkan oleh invasi Rusia.

Inggris tengah berupaya berperan sentral dalam merespons invasi Rusia ke Ukraina dengan memberikan bantuan militer defensif, dengan alasan untuk sanksi lebih keras lagi Kremlin dan menawarkan dukungan keuangan.

Baca juga: Presiden Ukraina Tuding Pasukan Rusia Berencana Mengebom Kota Pelabuhan Odesa

Namun, pemerintah Johnson telah menghadapi kritik bahwa sanksinya terlalu lambat dan program pengungsinya kurang memuaskan.

Putaran uang tunai terakhir, yang merupakan tambahan dari US$ 290,95 juta (220 juta pound) yang dijanjikan, dapat digunakan untuk membayar pekerja sektor publik di Ukraina atau mendanai pembayaran pensiun dan jaminan sosial, kata pihak berwenang Inggris.

"Sementara hanya Putin yang dapat sepenuhnya mengakhiri penderitaan di Ukraina, pendanaan baru hari ini akan terus membantu mereka yang menghadapi situasi kemanusiaan yang memburuk," tambah Johnson seperti dilansir Reuters, Senin (7/3/2022).

Uang itu akan dicairkan melalui Dana Perwalian Multi-Donor Bank Dunia, yang dirancang untuk mempercepat donasi ke Ukraina dan sudah digunakan oleh beberapa negara lain.

Baca juga: Tuduh Rusia Langgar Kesepakatan, Putin Mulai Tingkatkan Ancaman Terhadap Ukraina

Pengumuman pendanaan datang menjelang kunjungan ke London oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan pemimpin Belanda Mark Rutte, yang akan berusaha digunakan Johnson untuk memperkuat tanggapan internasional terhadap invasi.

Ketiga pemimpin akan mengadakan konferensi pers pada hari Senin.

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan