Rusia serbu Ukraina: AS ungkap Moskow minta bantuan senjata dan ekonomi China, jurnalis Amerika ditembak mati di luar Kyiv
China sejauh ini berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik Rusia-Ukraina dan tidak mengutuk invasi tersebut.
Sedangkan pertempuran sengit telah berkecamuk dalam beberapa hari terakhir di Irpin (46km dari Kyiv) dan Bucha (57km), kota-kota satelit yang hanya sekitar 1 jam perjalanan dari barat laut Kyiv. Ribuan warga sipil terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Konvoi pasukan Rusia semakin mendekati Kyiv
Konvoi pasukan Rusia dilaporkan telah bergerak tiga mil (5km) lebih dekat ke Kyiv dalam 24 jam terakhir, kata seorang pejabat senior pertahanan AS.
Itu berarti pasukan Rusia yang bergerak maju dari barat laut ibu kota Ukraina sekarang hanya berjarak sembilan mil (15km) dari pusat kota, kata pejabat itu kepada wartawan.
Pasukan Rusia sudah maju dari timur laut sekitar 25 mil (40km) dari kota, pejabat itu menambahkan.
Sedangkan Kota Chernihiv di bagian utara sekarang "terisolasi", lanjut pejabat itu.
Pejabat itu juga mengatakan pasukan Rusia telah menembakkan 775 rudal "semua jenis, segala varian" sejak invasi mereka ke Ukraina dimulai.
Ibu Kota Kyiv jadi benteng pertahanan
Sebelumnya pada hari Kamis, wali kota Kyiv mengatakan ibu kota kini dipertahankan oleh warga sipil bersenjata dan pada dasarnya telah menjadi benteng.
"Setiap jalan, setiap bangunan, setiap pos pemeriksaan telah dibentengi," kata walikota.
Puluhan ribu warga sipil telah membentuk unit Pertahanan Teritorial untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina mempertahankan ibu kota.
AS curiga Rusia rencanakan serangan senjata kimia
Sebelumnya, pejabat AS di Gedung Putih menyatakan bahwa Rusia dapat merencanakan serangan senjata kimia atau biologi di Ukraina - dan "kita semua harus waspada".
"Kita semua harus mewaspadai Rusia yang kemungkinan menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, atau untuk membuat operasi fitnah dengan menggunakan senjata itu - ini adalah pola yang jelas," kata juru bicara Presiden AS, Jen Psaki.
Dia juga mengatakan klaim Rusia tentang laboratorium senjata biologis AS, dan pengembangan senjata kimia di Ukraina, tidak masuk akal.
Peringatan itu terjadi setelah para pejabat Barat berbagi kekhawatiran yang sama tentang serangan-serangan baru.
Mereka mengatakan "sangat prihatin" tentang risiko perang dapat meningkat, dan khususnya kemungkinan Rusia menggunakan senjata non-konvensional.
Sementara itu menteri luar negeri Rusia dan Ukraina akan mengadakan pembicaraan di Turki, saat invasi dari Moskow terhadap tetangganya memasuki pekan ketiga.
Itu terjadi setelah Ukraina menuduh Rusia mengebom rumah sakit anak-anak - serangan yang dikatakan Kyiv adalah "kejahatan perang".
Ukraina mengatakan 17 orang terluka dalam serangan di Mariupol pada hari Rabu.
Rumah sakit ibu dan anak hancur
Rumah sakit ibu dan anak di kota Mariupol di Ukraina selatan hancur akibat gempuran udara Rusia, serangan yang disebut Presiden Volodymyr Zelensky sebagai "kekejaman."
Dalam cuitannya Presiden Zelensky mengatakan, "orang-orang, anak-anak berada di reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia membiarkan teror ini?"
Mariupol. Direct strike of Russian troops at the maternity hospital. People, children are under the wreckage. Atrocity! How much longer will the world be an accomplice ignoring terror? Close the sky right now! Stop the killings! You have power but you seem to be losing humanity. pic.twitter.com/FoaNdbKH5k
— Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) March 9, 2022
[removed][removed]
Dewan Kota Mariupol mengatakan serangan itu menyebabkan "kerusakan besar" dan mereka menerbitkan foto-foto yang menunjukkan gedung yang hangus, mobil-mobil yang hancur dan lubang besar di luar rumah sakit. BBC telah memverifikasi lokasi video-video itu.
Lebih dari 13.000 orang dievakuasi dari berbagai kota pada hari Sabtu (12/03) melalui koridor kemanusiaan - tetapi tidak ada yang bisa meninggalkan Mariupol, kata pejabat Ukraina.
Mariupol telah dikepung pasukan Rusia selama beberapa hari dan berupaya berulang kali untuk evakuasi warga sipil gagal.
Olena Stokoz dari Palang Merah Ukraina mengatakan "seluruh kota tanpa aliran listrik, air, makanan dan banyak orang sekarat karena dehidrasi."
"Kami akan terus mengatur koridor evakuasi (dari Mariupol)," katanya kepada BBC.
Sementara seorang anggota parlemen Ukraina, Dmytro Gurin mengunggah video di Twitter yang menunjukkan rumah sakit ibu dan anak yang dilaporkan terhantam serangan Rusia.
Mariupol. Russian artillery ruined maternity hospital and children hospital. A lot of killed and wounded women. No information about children and newborn yet. Hey, @UN how are you doing? Please retweet pic.twitter.com/QJSfUMMngW
— Dmytro Gurin, Ukrainian MP (@DmytroGurinMP) March 9, 2022
[removed][removed]
Gurin mengatakan "belum ada informasi tentang kondisi anak-anak dan bayi yang baru lahir."
Gempuran Rusia terus berlanjut di tengah konvoi evakuasi warga sipil Ukraina yang mulai bertolak meninggalkan kota-kota di seputar ibu kota Kyiv, menurut pemimpin wilayah Oleksiy Kuleba.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan "hampir 3.000 bayi yang baru lahir tidak memiliki persediaan makanan dan obat-obatan cukup" di Mariupol karena "Rusia menyandera lebih dari 400.000" orang di sana."
Evakuasi massal pertama dilakukan pada Selasa (08/03), dengan mengangkut 5.000 orang keluar dari Kota Sumy di bagian timur laut Ukraina menuju Poltava di bagian tengah.
Sejauh ini, sebanyak dua juta warga Ukraina telah mengungsi keluar dari negara itu. Lebih dari satu juta di antara mereka mengungsi ke Polandia, menurut Dinas Penjaga Perbatasan Polandia.
Belum jelas enam tujuan rute evakuasi warga Ukraina mengingat rute-rute menuju Rusia dan Belarus telah ditolak pemerintah Ukraina.
Dalam pidato kepada anggota parlemen Inggris di Majelis Rendah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merujuk pernyataan PM Inggris semasa Perang Dunia Kedua, Winston Churchill, dengan mengatakan "kita akan bertarung di hutan, di ladang, di pantai, di jalanan."
Rusia menyerang Ukraina:
- Perkembangan terakhir: Pasukan Rusia makin dekat ke ibu kota Ukraina, 15km dari pusat kota, Kyiv kini 'telah menjadi benteng'
- Latar belakang:Mengapa Putin menginvasi Ukraina?
- Dalam peta: Ukraina diserang: Invasi Rusia dalam peta
- Kondisi WNI: 'Sirene bergema, peringatan perang sudah dimulai', cerita WNI di Ukraina
- Reaksi dunia: Ukraina diserang Rusia: Turki kritik NATO kurang tegas sementara China tak salahkan Rusia
PBB mengatakan kepada BBC, jumlah pengungsi dalam perang di Ukraina sejauh ini mencapai lebih dari dua juta orang.
Para pengungsi melintas ke negara-negara tetangga di barat Ukraina termasuk Polandia, Romania, Slovakia, Hungaria dan Moldova.
Sejumlah kecil mengungsi ke Rusia dan Belarus.
Sejauh ini menurut PBB, aliran pengungsi:
- Polandia menerima lebih dari 1,2 juta pengungsi
- Hungaria 191.000
- Slovakia 141.000
- Moldova 83.000
- Romania 82.000
- Rusia 99.300
- Belarus 453
Baca juga:
- ‘Kota saya digempur artileri, tapi ibu saya di Rusia tidak percaya’
- Menonton perang melalui TV Rusia - narasi yang terlalu berbeda
- ‘Tidak ada yang datang menyelamatkan kami’: Kisah mahasiswa India terjebak serangan Rusia di Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina
Rusia menyerang Ukraina:
Serangan Rusia di PLTN makan korban jiwa
Sementara itu, dalam pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB, perwakilan AS mengatakan Rusia telah melakukan serangan yang sembrono terhadap pembangkit nuklir Ukraina, Zaporizhzhya, yang merupakan terbesar di Eropa pada Kamis malam (03/03).
Para pemimpin dunia juga menyebut serangan di PLTN sebagai hal yang "mengerikan, ceroboh dan tidak dapat diterima."
Pemantau internasional mengatakan tidak ada bahan radioaktif yang bocor dan reaktor itu masih aman.
Namun beberapa orang meninggal atau terluka dalam kebakaran yang terjadi akibat gempuran Rusia atas pembangkit nuklir tersebut, menurut kementerian luar negeri Ukraina.
Badan pengawas nuklir PBB mengatakan sejauh ini tingkat radiasi dan keamanan reaktor tidak terganggu.
Namun para pakar nuklir mengatakan serangan itu menyebabkan situasi yang penuh risiko.
Bila reaktor dan gedung reaktor rusak, reaktor bisa menjadi panas dan meleleh. Radiasi PLTN dapat menyebar dan dampak mereka yang terpapar akan sangat parah dan lama, termasuk menyebabkan kanker.
Seperti yang diungkapkan presiden, kata pernyataan Kemenlu Ukraina, bencana nuklir di sana bisa lebih buruk dibandingkan Chernobyl and Fukushima.
"Rusia secara sadar melakukan serangan bersenjata ke pembangkit nuklir, tindakan yang melanggar semua perjanjian internasional dalam kerangka Badan Tenaga Atom Dunia, IAEA [International Atomic Energy Agency]," kata pernyataan itu.
Ukraina mendesak komunitas internasional untuk membantu pasukan Rusia angkat kaki dari wilayah itu untuk menjamin keamanan.
Kasus dugaan kejahatan perang
Selagi pertempuran berlangsung, Kepala Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Karim Khan, mengumumkan bahwa dirinya telah membuka penyelidikan mengenai potensi kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina.
"Kantor saya telah menemukan dasar yang meyakinkan bahwa kejahatan di dalam yurisdiksi Pengadilan ini telah dilakukan. Kantor saya juga telah mengidentifikasi potensi kasus-kasus yang bakal dapat diterima," kata Khan.
Selain kemungkinan kejahatan perang, lanjut Khan, penyelidikan juga akan diarahkan ke kasus dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida oleh semua pihak dalam konflik ini. Penyelidikan juga akan mencakup pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014.
Majelis Umum PBB telah menggelar sesi darurat untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina serta menyerukan agar tentara Rusia ditarik mundur sesegera mungkin.
Dalam sesi darurat yang jarang dilakukan itu, sebanyak 141 negara mendukung kecaman terhadap Rusia dan hanya lima yang menentang resolusi, termasuk Suriah dan Korea Utara.
Lima negara abstain, termasuk China dan India.