Konflik Rusia Vs Ukraina
Jurnalis TV yang Bawa Poster Tolak Perang Rusia Dinyatakan Bersalah dan Dijatuhi Hukuman Denda
Seorang jurnalis televisi Rusia yang memprotes invasi ke Ukraina selama siaran berita langsung, dinyatakan bersalah pada Selasa (15/3/2022).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Miftah
Rusia telah menindak outlet media lokal atas perang di Ukraina dan banyak yang telah membatasi liputan mereka sebagai hasilnya.
Jaringan internasional seperti CNN, ABC News, CBS News, dan lainnya telah menghentikan siaran dari Rusia.
Outlet berita independen Rusia TV Rain, juga dikenal sebagai Dozhd, ditutup permanen.
Editor dan stafnya, bersama dengan jurnalis independen lainnya, telah meninggalkan negara itu.
Baca juga: Donald Trump Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Gagal hingga Presiden Vladimir Putin Bakal Makin Kejam
Baca juga: Tiga Bayi Ditinggalkan di Rumah Sakit Ukraina Saat Perang dengan Rusia Berkecamuk

Sejak itu mereka dilaporkan telah bergabung dengan presenter untuk saluran NTV pro-Kremlin.
Kantor berita negara RIA Novosti melaporkan Selasa bahwa Lilia Gildeeva "tidak lagi bekerja" untuk NTV.
Telegram untuk blogger populer Rusia Ilya Varlamov melaporkan Gildeeva mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia telah mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu.
"Awalnya saya meninggalkan Rusia, saya takut mereka tidak akan membiarkan saya pergi begitu saja, lalu saya mengajukan pengunduran diri saya," kata Varlamov mengutip ucapannya.
NTV menolak berkomentar.
CNN telah berusaha menghubungi Gildeeva untuk memberikan komentar.
Alasan pengunduran dirinya belum diungkapkan.
Baca juga: 3 PM Negara Uni Eropa Kunjungi Zelensky sebagai Bentuk Dukungan untuk Ukraina
Sikap Ovsyannikova
Dalam videonya, Ovsyannikova menyalahkan Putin atas perang tersebut.
"Sayangnya, selama beberapa tahun, saya bekerja di Channel One dan mengerjakan propaganda Kremlin, saya sangat malu dengan ini sekarang."
"Malu karena dibiarkan berbohong dari layar televisi. Malu bahwa saya membiarkan zombifikasi orang-orang Rusia."