Konflik Rusia Vs Ukraina
Jurnalis TV yang Bawa Poster Tolak Perang Rusia Dinyatakan Bersalah dan Dijatuhi Hukuman Denda
Seorang jurnalis televisi Rusia yang memprotes invasi ke Ukraina selama siaran berita langsung, dinyatakan bersalah pada Selasa (15/3/2022).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Miftah
"Kami diam pada tahun 2014 ketika ini baru saja dimulai. Kami tidak keluar untuk memprotes ketika Kremlin meracuni (pemimpin oposisi Alexei) Navalny," katanya, dikutip The Guardian.
Baca juga: Sosok Ivan Fedorov, Wali Kota Melitopol Ukraina yang Diculik Rusia, Dituduh Terlibat Terorisme
Baca juga: Negosiasi Keempat Rusia dan Ukraina untuk Akhiri Perang Dimulai, Ini 4 Hal yang Dibahas
"Kami hanya diam-diam menonton rezim anti-manusia ini. Sekarang seluruh dunia telah berpaling dari kita dan 10 generasi berikutnya tidak akan bisa membersihkan diri dari rasa malu atas perang saudara ini."
Mengenakan kalung berwarna biru dan kuning dari bendera Ukraina, Ovsyannikova mengatakan dalam pernyataan videonya bahwa ayahnya adalah orang Ukraina dan ibunya adalah orang Rusia.
"Apa yang terjadi di Ukraina adalah kejahatan dan Rusia adalah agresornya," katanya.
"Tanggung jawab agresi ini hanya ada di pundak satu orang: Vladimir Putin".
Baca juga: 90 Anak di Ukraina Tewas, 100 Luka-luka, dan 59 Sekolah Hancur Diserang Rusia sejak Awal Perang
Baca juga: Pemerintah Ukraina Luncurkan NFT untuk Kenang Invasi Rusia

Dia mendesak sesama Rusia untuk bergabung dengan protes anti-perang untuk mengakhiri konflik.
"Hanya kita yang memiliki kekuatan untuk menghentikan semua kegilaan ini. Pergi ke protes. Jangan takut pada apapun. Mereka tidak bisa memenjarakan kita semua."
Dalam beberapa jam setelah protes Ovsyannikova, lebih dari 40.000 orang sejauh ini meninggalkan komentar di halaman Facebook Ovsyannikova, dengan banyak yang memuji karena dia mengambil sikap.
"Kamu adalah pahlawan. Terima kasih banyak," tulis salah satu komentar.
Video insiden itu dengan cepat ditonton ribuan orang.
"Wow, gadis itu keren," cuit Kira Yarmysh, juru bicara pemimpin oposisi yang dipenjara, Alexei Navalny.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)