Minggu, 14 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

PBB Catat Sudah Lebih dari 3 Juta Orang Tinggalkan Ukraina sejak Invasi

PBB mencatat jumlah orang Ukraina yang melarikan diri ke luar negeri sejak awal invasi Rusia sudah lebih dari 3 juta.

AFP/LOUISA GOULIAMAKI
Pengungsi mengantre dalam cuaca dingin saat mereka menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kereta api setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia, di perbatasan Medyka di Polandia, pada 7 Maret 2022. - Lebih dari 3 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia, menurut PBB. (Photo by Louisa GOULIAMAKI / AFP) 

Sejauh ini tidak ada bukti nyata tentang pengungsi yang ditipu untuk melakukan prostitusi paksa atau ditahan di luar kehendak mereka, kata seorang juru bicara polisi.

Ketika para pengungsi pertama mulai berdatangan dari Ukraina awal bulan ini, banyak orang Jerman berbondong-bondong ke stasiun kereta api untuk mengundang mereka ke rumah mereka.

Kementerian dalam negeri mengatakan 300.000 rumah pribadi ditawarkan secara nasional pada Kamis lalu (10/3/2022).

Tetapi, pihak berwenang sekarang menasihati orang-orang dengan ruang kosong untuk mendaftarkan bantuan mereka di situs web terkoordinasi daripada mendekati pengungsi pada saat kedatangan.

Baca juga: Balasan untuk AS-Kanada, Rusia Jatuhkan Sanksi kepada Joe Biden dan Sejumlah Tokoh Politik

Baca juga: Tuntutan Ukraina pada Negara Barat, Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia hingga Minta Bantuan Senjata

Lusinan sukarelawan mengatakan bahasa yang mereka gunakan membantu di stasiun.

Mengingat tragedi dari tahun 2015, ketika lebih dari satu juta orang dari Timur Tengah melarikan diri ke Eropa dan Jerman menerima sebagian besar pendatang baru.

Polisi, yang telah meningkatkan jumlah petugas yang bertugas di stasiun, termasuk mereka yang menyamar, meminta sukarelawan untuk melaporkan setiap orang mencurigakan yang menawarkan uang untuk menampung wanita dan anak-anak.

Organisasi kemanusiaan internasional seperti World Vision telah memperingatkan bahwa perang di Ukraina berisiko meningkatkan kemungkinan perdagangan manusia.

"Jumlah perempuan yang berisiko diperdagangkan memanfaatkan kerentanan mereka tumbuh secara eksponensial. Ini dapat dilakukan melalui pengaturan perjalanan dan/atau pekerjaan yang curang," kata Pemimpin Regional World Vision Timur Tengah dan Eropa Timur, Eleanor Monbiot.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Konflik Rusia Vs Ukraina lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan