Sabtu, 6 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Telepon Erdogan, Putin Beberkan Tuntutan Rusia untuk Kesepakatan Damai dengan Ukraina

Pada Kamis (17/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Penulis: Nuryanti
AFP/Vladimir Astapkovich
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menelepon Erdogan pada Kamis (17/3/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Turki memposisikan dirinya untuk menjadi perantara Rusia dan Ukraina.

Pada Kamis (17/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Putin mengatakan kepada Erdogan apa tuntutan sebenarnya dari Rusia untuk kesepakatan damai dengan Ukraina.

Penasihat dan juru bicara utama Erdogan, Ibrahim Kalin, menyampaikan tuntutan Rusia terbagi dalam dua kategori.

Diberitakan BBC, empat tuntutan pertama, menurut Kalin, tidak terlalu sulit untuk dipenuhi Ukraina.

Yang terpenting di antara mereka adalah penerimaan oleh Ukraina bahwa ia harus netral dan tidak boleh mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengakui hal ini.

Baca juga: Bungkam Kritik soal Perang, Putin Bersumpah akan Bersihkan Rusia dari Sampah dan Pengkhianat

Baca juga: Putin Lakukan Pembersihan Sampah dan Pengkhianat, Sebut Oposisi di Rusia Telah Dihasut NATO

Ada tuntutan lain dalam kategori ini yang sebagian besar tampaknya menjadi elemen penyelamat bagi pihak Rusia.

Ukraina harus menjalani proses perlucutan senjata untuk memastikan itu bukan ancaman bagi Rusia.

Harus ada perlindungan untuk bahasa Rusia di Ukraina, dan ada sesuatu yang disebut de-Nazifikasi.

Ini sangat menyinggung Zelensky, yang juga seorang Yahudi dan beberapa kerabatnya tewas dalam Holocaust.

Namun, pihak Turki yakin akan cukup mudah bagi Zelensky untuk menerimanya.

Baca juga: Kapal Perang Rusia Bergerak Menuju Ukraina Membawa Truk Militer, Begini Penampakannya

Baca juga: AS Peringatkan China Terkait Dukungan Militer untuk Rusia dalam Invasi di Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Mungkin cukup bagi Ukraina untuk mengutuk semua bentuk neo-Nazisme dan berjanji untuk menindaknya.

Dalam panggilan teleponnya, Putin mengatakan, perlu negosiasi tatap muka antara dia dan Presiden Zelensky sebelum kesepakatan dapat dicapai pada poin-poin ini.

Zelensky sudah mengatakan, dia siap untuk bertemu Presiden Rusia dan bernegosiasi dengan dia.

Baca juga: Tak Siap Lawan Kebrutalan Tentara Rusia, Legiun Asing di Ukraina Pilih Kabur

Baca juga: 5 Skenario Akhir Perang Rusia-Ukraina: Kejatuhan Kyiv hingga Penggulingan Putin dari Kursi Presiden

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan