Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Mengebom Sekolah di Luhansk Tempat Puluhan Orang Berlindung, 30 Warga Sudah Dievakuasi

Ukraina menuduh Rusia menjatuhkan bom di sebuah sekolah di wilayah Luhansk, tempat 90 orang berlindung.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
CNN/Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday.
Personel darurat membersihkan puing-puing setelah sebuah bom menghancurkan sekolah di Desa Bilohorivka, Ukraina pada Sabtu 7 Mei 2022. Foto dari Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menuduh Rusia menjatuhkan bom di sebuah sekolah di wilayah Luhansk, tempat 90 orang berlindung.

Menurut laporan CNN, kepala administrasi militer wilayah Luhansk, Serhiy Hayday mengatakan sebuah pesawat Rusia telah menjatuhkan bom di sekolah di Desa Bilohorivka. 

Desa itu berjarak sekitar 7 mil dari garis depan.

Hayday mengatakan, sejauh ini 30 orang berhasil diselamatkan dari puing-puing.

"Hampir seluruh (penduduk) desa bersembunyi. Semua orang yang tidak mengungsi."

Baca juga: Kepala CIA Bicara Soal Putin Tak Mau Kalah Perang, Senjata Nuklir hingga China yang Gelisah

Baca juga: Rusia Siap Luncurkan Pesawat Hari Kiamat untuk Mengamanankan Putin

Personel darurat membersihkan puing-puing setelah sebuah bom menghancurkan sekolah di Desa Bilohorivka, Ukraina pada Sabtu 7 Mei 2022. Foto dari Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday.
Personel darurat membersihkan puing-puing setelah sebuah bom menghancurkan sekolah di Desa Bilohorivka, Ukraina pada Sabtu 7 Mei 2022. Foto dari Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday. (CNN/Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday.)

"Setelah klub sosial diserang, ruang bawah tanah sekolah adalah satu-satunya tempat penyelamatan, tetapi Rusia mengambil kesempatan ini dari orang-orang," kata Hayday.

"Operasi penyelamatan sedang berlangsung," jelas Hayday.

Foto-foto yang diposting oleh pemerintah daerah menunjukkan sekolah itu hancur.

Evakuasi di pabrik baja Mariupol

Sementara itu, dilaporkan CNN, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pemerintahannya sedang mempersiapkan tahap kedua misi evakuasi warga sipil dari pabrik baja Azovstal di Mariupol.

Kali ini penyelamatan fokus pada mereka yang terluka dan petugas medis.

"Tentu saja, jika semua orang memenuhi kesepakatan. Tentu saja, jika tidak ada kebohongan," kata Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu (7/5/2022) malam waktu setempat.

"Tentu saja, kami juga bekerja untuk mengevakuasi militer kami. Semua pahlawan yang membela Mariupol. Ini sangat sulit tetapi penting."

Ia mengisyaratkan bahwa Rusia-lah penyebab lambatnya proses evakuasi para tentara yang tersisa di Mariupol.

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (Handout / Mariupol City Council / AFP)

"Kami tidak berhenti. Setiap hari kami mencari opsi diplomatik yang bisa berhasil," kata Zelensky, menyebut rakyat Ukraina tidak akan kehilangan harapan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan