Kamis, 14 Agustus 2025

Pasutri di India Gugat Anak dan Menantu karena Tak Beri Cucu, Minta Ganti Rugi Rp 9,4 Miliar

Sepasang suami istri di India menggugat anak dan menantunya karena tak kunjung memberi cucu setelah enam tahun menikah.

Penulis: Rica Agustina
CNN
Sadhana dan Sanjeev Prasad, sepasang suami istri di India menggugat anaknya karena tidak memberika mereka cucu setelah enam tahun menikah. Mereka menuntut ganti rugi sebesar 50 juta rupee India. 

TRIBUNNEWS.COM - Sepasang suami istri di India menggugat putra dan menantu perempuan mereka karena tidak memberikan cucu setelah enam tahun menikah.

Sadhana dan Sanjeev Prasad, yang tinggal di Haridwar, sebuah kota di negara bagian Uttarakhand utara, mengajukan petisi tersebut bulan ini.

Dalam petisi tersebut tertulis Sadhana dan Prasad meminta ganti rugi sebesar 50 juta rupee India atau sekira Rp 9,4 miliar kepada putra mereka, 35, dan istrinya, 31.

Pasangan itu juga mengklaim telah menghabiskan sekitar 20 juta rupee India atau sekira Rp 3,7 miliar untuk membesarkan putra mereka, yang merupakan anak tunggal.

"Mereka membesarkannya, mendidiknya, membuatnya mampu, menjadikannya pilot yang mahal," kata kuasa hukum pasangan itu, Arvind Srivastava, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Gara-gara Belum Diberi Cucu, Orang Tua di India Gugat Anak Sendiri, Tuntut Ganti Rugi Rp9,4 Miliar

Baca juga: Orang Tua di India Gugat Anaknya karena Tak Berikan Cucu, Tuntut Ganti Rugi Rp9,4 Miliar

Pasangan itu ingin memiliki cucu sama seperti orang-orang di lingkungan mereka yang bisa bermain dengan cucu.

Mereka juga menegaskan bahwa mereka tidak menikahkan putra dan menantunya untuk hidup berdua saja.

Mereka mengancam untuk diberikan cucu tahun depan atau putra dan menantunya memberi uang ganti rugi.

"Mereka melihat orang-orang di lingkungan mereka bermain dengan cucu-cucu mereka dan merasa mereka juga harus memiliki cucu," kata Srivastava seperti dikutip CNN.

"Mereka bilang mereka tidak menikahkan (putra dan menantunya) supaya bisa hidup sendiri. Jadi mereka bilang tahun depan, beri kami cucu atau ganti rugi."

Srivastava mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia pasangan itu, tidak ada yang merawat mereka dan semua orang tua ingin menjadi kakek-nenek suatu hari nanti.

CNN belum dapat menghubungi putra dan menantu pasangan itu, dan tidak jelas apakah mereka telah mendapatkan perwakilan hukum.

Sidang prosedural untuk kasus ini dijadwalkan pada hari Selasa.

Lebih lanjut, menurut petisi, keluarga Prasad juga membelikan mobil untuk putra dan menantu mereka, dan membayar biaya bulan madu mereka.

Gugatan itu tak hanya ditujukan kepada putra dan menantu perempuan, tetapi terdapat pula keluhan terhadap keluarga menantu perempuan.

Baca juga: Di India, Kasus Hepatitis Akut Meningkat pada Anak-anak yang Pulih dari Covid-19

Baca juga: India Larang Ekspor Gandum, Stabilitas Pangan Indonesia Terancam

Meskipun gugatan semacam ini jarang terjadi, topik kewajiban keluarga telah lama menjadi kontroversi di India.

Mnjalankan garis keluarga dan merawat orang tua dan mertua yang lanjut usia sering dianggap sebagai kewajiban.

Kadang-kadang juga merupakan kewajiban hukum, di mana orang tua dapat mengklaim tunjangan bulanan dari anak-anak dewasa mereka di bawah undang-undang federal yang berupaya melindungi orang tua dan warga lanjut usia yang mungkin tidak dapat mengurus diri mereka sendiri.

Sejumlah kasus terkait telah menjadi berita utama di India dalam beberapa tahun terakhir, seperti perselisihan keluarga mengenai tunjangan bulanan pada tahun 2020.

Perselisihan itu memuncak ketika seorang hakim Mahkamah Agung memberi tahu kepada anak-anak yang terlibat, "Jangan lupa, kamu adalah segalanya karena (ayahmu)".

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan