Jumat, 22 Agustus 2025

Badan Penyakit Uni Eropa: 219 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Seluruh Dunia

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) melaporkan bahwa jumlah kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di seluruh dunia mencapai 219.

Hindustanewshub
Sebagian besar kasus cacar monyet atau Monkeypox baru-baru ini telah diidentifikasi diantara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan sesama pria- ECDC melaporkan 219 kasus cacar monyet di seluruh dunia. 

Penyakit ini menyebar melalui gigitan atau kontak langsung dengan darah, daging, atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Gejala awalnya termasuk demam tinggi sebelum berkembang menjadi ruam dengan cepat.

Baca juga: Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, dari Penyebab hingga Cara Pencegahan

Orang yang terinfeksi juga mengalami ruam seperti cacar air di tangan dan wajah mereka.

Tidak ada pengobatan tetapi gejalanya biasanya hilang setelah dua sampai empat minggu, dan biasanya tidak berakibat fatal.

Maria Van Kerkhove, pemimpin penyakit yang muncul untuk Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan Senin bahwa cacar monyet adalah "situasi yang dapat dicegah".

Tentang Cacar Monyet

Wabah monkeypox atau cacar monyet telah terdeteksi di sejumlah negara di dunia.

Monkeypox adalah virus zoonosis yakni virus yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Monkeypox atau cacar monyet memiliki gejala yang sangat mirip dengan pasien cacar pada umumnya.

Dikutip dari CDC, Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Asal-usul Cacar Monyet

Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, maka diberi nama 'cacar monyet'.

Cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana cacar telah dieliminasi pada tahun 1968.

Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan dari pedesaan, daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo dan kasus manusia semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika Tengah dan Barat, sebagaimana dikutip dari laman resmi WHO.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan