Jumat, 5 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Pecat Kepala Keamanan Kharkiv: Dia Tidak Berusaha Melindungi Kota sejak Invasi Dimulai

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat Kepala Keamanan Kharkiv karena tidak melindungi kota sejak invasi Rusia dimulai.

AFP/STR
Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. Zelensky memecat Kepala Keamanan Kharkiv karena dinilai hanya memikirkan diri sendiri. 

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menahan serangan ini."

Baca juga: Abaikan Sanksi Uni Eropa, Serbia Jalin Kesepakatan Jual Beli Gas dengan Rusia

Baca juga: Pandemi Covid-19: Rusia Catat 4.188 Kasus Baru dalam Satu Hari Terakhir

Invasi Rusia ke Ukraina Dinilai Bisa Jadi Titik Awal PD III

George Soros
George Soros (RUSSIA-INSIDER)

Miliarder George Soros memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina bisa menjadi titik awal Perang Dunia III pecah.

Soros pun menilai, jika Perang Dunia III pecah, maka peradaban tak mungkin bertahan.

Ia mengatakan pada Selasa (24/5/2022), perang di Ukraina yang sudah berlangsung sejak 24 Februari, telah mengguncang Eropa hingga ke intinya.

“Rusia menginvasi Ukraina. Ini telah mengguncang Eropa sampai ke intinya,” katanya di tengah Forum Ekonomi Dunia, dikutip dari CNBC.

“Uni Eropa didirikan untuk mencegah hal seperti itu terjadi. Bahkan ketika pertempuran berhenti, seperti yang pada akhirnya harus terjadi, situasinya tidak akan pernah kembali ke status quo ante."

"Memang, invasi Rusia mungkin menjadi awal dari Perang Dunia III, dan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan,” lanjutnya.

Mengutip The Guardian, mantan pemilik Hedge Fund ini menilai Eropa sudah merespons perang Ukraina cukup baik.

Namun, ia menilai ketergantungan Eropa pada bahan bakar fosil Rusia tetap berlebihan.

Soros bahkan mengkritik mantan Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Baca juga: Menlu Rusia Tegaskan Prioritas Utama Adalah Bebaskan Donetsk dan Luhansk

Baca juga: Tentara Rusia Temukan Bungkus Mi Instan Merek Terkenal dari Indonesia di Eks Markas Pasukan Ukraina

Ia berpendapat kebijakan Merkel lah yang membuat Eropa sangat bergantung pada bahan bakar fosil Rusia.

“Butuh waktu lama untuk menyelesaikan detailnya, tetapi Eropa tampaknya bergerak ke arah yang benar."

"Mereka telah menanggapi invasi Ukraina dengan kecepatan, persatuan, dan kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya dalam sejarahnya," urainya.

“Tetapi, ketergantungan Eropa pada bahan bakar fosil Rusia tetap berlebihan, sebagian besar karena kebijakan merkantilis yang ditempuh oleh mantan kanselir Angela Merkel."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan