Senin, 1 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intelijen Inggris Sebut Ukraina Masih Menahan Severodonetsk, Luncurkan Serangan Balik di Kherson

Intelijen Inggris menyebut Ukraina masih mempertahankan Severodonetsk yang diklaim Rusia telah dikuasai.

Penulis: Inza Maliana
AFP/SERGEI SUPINSKY
Foto yang diambil pada 5 Juni 2022 ini menunjukkan asap setelah beberapa ledakan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, dini hari. - "Beberapa ledakan di distrik kota Darnytsky dan Dniprovsky. Layanan padam," kata Walikota Kyiv di Telegram. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) memperbarui informasi terbaru mengenai kondisi perang di Ukraina dari para intelijennya.

Menurut mereka, saat ini Ukraina masih mempertahankan wilayah Severodonetsk.

Sebelumnya, wilayah yang menjadi kota penting di Donbass Ukraina Timur itu diklaim telah dikuasai Rusia.

Namun, para intelijen menyebut pertahanan Ukraina masih ada meski Rusia terus menyerangnya.

"Meskipun tidak mungkin bahwa kedua belah pihak telah memperoleh kekuatan yang signifikan dalam 24 jam terakhir," tulis rilis dari Kementerian Pertahanan Inggris.

"Rusia terus mencoba menyerang kantong Severodonetsk dari tiga arah meskipun pertahanan Ukraina bertahan."

"Sementara Rusia memusatkan serangannya di sektor pusat Donbas, Rusia tetap bertahan di sisi-sisinya," tambahnya, dikutip dari The Guardian.

Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur pada 2 Juni 2022.
Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (ARIS MESSINIS / AFP)

Baca juga: Ibu Negara Ukraina Ungkap 60 Persen Warganya Butuhkan Bantuan Psikologis

Adapun, pembaruan informasi mengenai situasi yang sedang berlangsung di kota garis depan timur Severodonetsk ini dirilis pada Rabu (8/6/2022) pagi.

Kini, mengacu pada wilayah Kherson barat daya Ukraina, intelijen Inggris mengatakan pasukan Ukraina baru saja mencapai beberapa keberhasilan melalui serangan balik.

Termasuk mendapatkan kembali pijakan di tepi timur Sungai Ingulets.

Dengan bagian depan zona pendudukan yang membentang lebih dari 500 km, Rusia dan Ukraina sama-sama menghadapi tantangan serupa.

Terlebih dalam mempertahankan garis pertahanan sembari membebaskan unit tempur yang mampu untuk operasi ofensif.

Di wilayah Kherson yang diduduki, Rusia secara paksa menyelaraskan administrasinya dengan Federasi Rusia.

Mereka memperkenalkan rubel Rusia sebagai alat pembayaran yang sah dan mempekerjakan guru-guru Rusia untuk memperkenalkan kurikulum dan bahasa Rusia ke sekolah-sekolah.

Rusia kemungkinan besar akan mengklaim pendudukannya atas Kherson sebagai bukti memberikan tata kelola dan standar hidup yang lebih baik kepada rakyat Ukraina.

Rusia Klaim Rebut Severodonetsk

Sebelumnya diberitakan, Rusia mengklaim telah merebut Kota Severodonetsk di wilayah Luhansk, Ukraina timur.

Dalam konferensi persnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan Severodonetsk, kota penting di wilayah Luhansk berada di bawah kendali Rusia.

"Pemukiman di Kota Severodonetsk telah sepenuhnya dibebaskan," kata dia di depan awak pers, Selasa (7/6/2022), lapor Newsweek.

Dengan ini, menurut Shoigu 97 persen wilayah Republik Rakyat Luhansk telah dikuasai militernya.

"Bagian penting dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (Donbas) di tepi kiri Severodonetsk, termasuk kota Krasny Liman dan Svyatohirs'k, serta 15 pemukiman lainnya," imbuhnya.

Baca juga: Ukraina Gunakan Artileri Berat Kiriman Barat untuk Gempur Target Sipil di Donbass

Baca juga: Serangan Bertubi-tubi Membuahkan Hasil, Rusia Klaim Pasukannya Berhasil Kuasai Donetsk dan Luhansk

Media Rusia TASS melaporkan, Shoigu juga menyebutkan wilayah Studenok, Yarovaya, Kirovsk, Yampol, dan Drobyshevo di antara daerah-daerah berpenduduk terbesar yang telah dikuasai.

"Pasukan terus menempatkan zona industri dan daerah sekitarnya di bawah kendali mereka. Mereka mengembangkan serangan ke arah Popasnaya," ujar Menhan ini.

Singkatnya, Menteri Shoigu mengklaim bahwa Moskow menguasai hampir semua Oblast Luhansk atau Provinsi Luhansk.

Dilansir AP News, kini nampaknya Rusia menempati kira-kira setengah dari Provinsi Donetsk, menurut pejabat Ukraina dan analis militer.

Rusia fokus melancarkan serangan di wilayah Donbas di Ukraina timur, setelah gagal menguasai kota-kota di sekitar Ibu Kota Kyiv pada awal invasi.

Presiden Vladimir Putin mencari kemenangan militer dengan mencoba merebut Luhansk dan Donetsk, yang secara kolektif disebut Donbas.

Dua wilayah ini sebagian besar berada di bawah kendali kelompok separatis yang didukung Kremlin sejak 2014.

Pasukan Putin berusaha merebut Kota Severodonetsk dan Lysychansk, yang akan menjadikan Luhansk di bawah kendali Rusia.

Kerusakan Meluas di Severodonetsk dan Rubizhne

Menurut citra satelit terbaru dari Maxar Technologies pada Senin (6/6/2022), bagian Kota Rubizhne dan Severodonetsk di Ukraina timur menderita kehancuran signifikan.

CNN melaporkan, pertempuran sengit dan konstan antara pasukan Ukraina dan Rusia berlangsung selama berminggu-minggu di kedua kota tersebut.

Pasukan Ukraina di kota-kota telah bertahan, meskipun ada pemboman intens oleh artileri Rusia.

Pasukan Rusia terus mencoba untuk maju ke - dan melewati - dua kota utama di wilayah Donbas Ukraina.

Sejumlah bangunan di Severodonetsk utara telah dihancurkan oleh serangan militer, berdasarkan gambar satelit.

Tepat di luar kota, gambar satelit menunjukkan beberapa sistem peluncuran roket Rusia mengarah ke kota.

Tanda hangus di sekitar salah satu sistem adalah tanda bahwa roketnya telah menargetkan Severodonetsk.

Artileri yang ditarik di dekatnya juga diarahkan ke kota.

Pertempuran sengit untuk menguasai kota Severodonetsk di Ukraina timur berlanjut Selasa, dengan Rusia menggunakan artileri, pesawat, dan helikopter.
Pertempuran sengit untuk menguasai kota Severodonetsk di Ukraina timur berlanjut Selasa, dengan Rusia menggunakan artileri, pesawat, dan helikopter. (Twitter)

Baca juga: PBB Nyatakan Tak Punya Bukti Rusia Curi Gandum Ukraina

Baca juga: 3 Orang Tewas dan 6 Terluka akibat Serangan Pasukan Rusia di Kharkiv

Gambar satelit tambahan dari Ukraina timur menampilkan hasil artileri dan serangan militer Rusia.

Sebuah lapangan yang penuh dengan kawah di luar desa Dovhenke menunjukkan berapa banyak serangan artileri yang jatuh di daerah tersebut, karena sepenuhnya tertutup.

Di dekatnya, kawah besar setinggi 40 meter terlihat di dekat sejumlah bangunan.

Tidak jelas apakah kawah itu berasal dari bom yang meledak di sana atau target di tanah yang terkena.

(Tribunnews/Maliana/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan