Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky: Pertempuran di Donbas Pasti Tercatat Sebagai Salah Satu Paling Brutal di Eropa
Zelensky menyebut pertempuran di Donbas, Ukraina timur pasti akan tercatat dalam sejarah militer sebagia salah satu pertempuran paling brutal di Eropa
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pertempuran di Donbas, Ukraina timur pasti akan tercatat dalam sejarah militer sebagia salah satu pertempuran paling brutal di Eropa.
Pernyataan itu Zelensky sampaikan dalam pidato malamnya pada Senin (13/6/2022).
Dilansir CNN, sebelumnya pejabat militer Ukraina mengatakan pasukan mereka didorong mundur dari pusat kota Severodonetsk, bersama dengan kota Lysychansk.
Kota tersebut menjadi jantung pertempuran dan masih berada dalam kendali Ukraina.
Baca juga: Pejabat Separatis Donetsk: Pasukan Ukraina Tak Punya Pilihan Lain, Menyerah atau Mati
Baca juga: Mulai 1 Juli, Rusia akan Terapkan Sistem Pajak Baru di Zaporizhia Ukraina

3 jembatan tidak dapat dilalui
Para pejabat juga mengatakan tiga jembatan utama yang menghubungkan Severodonetsk ke Lysychansk sekarang tidak dapat dilalui kendaraan.
Akubatnya tidak mungkin menggunakan rute tersebut untuk membawa pasokan dan evakuasi masuk maupun keluar.
Zelensky mengatakan Ukraina menghadapi “keuntungan signifikan dari Rusia dalam jumlah peralatan, dan terutama – sistem artileri.”
“Harga pertempuran ini bagi kami sangat tinggi. Ini hanya menakutkan. Dan kami menarik perhatian mitra kami setiap hari pada fakta bahwa hanya sejumlah artileri modern yang cukup untuk Ukraina yang akan memastikan keuntungan kami dan akhirnya berakhirnya penyiksaan Rusia terhadap Donbas Ukraina, ”tambahnya.
Zelensky mengatakan seorang anak laki-laki tewas pada hari Senin oleh penembakan Rusia dalam pertempuran untuk Lysychansk.
"Ini dia: seorang bocah lelaki berusia enam tahun di Jalan Moskovska ternyata juga merupakan musuh berbahaya bagi Federasi Rusia," katanya.
Baca juga: Ukraina Makin Terdesak di Severodonetsk, Separatis: Menyerah Atau Mati!
Baca juga: Rusia Kenalkan Sistem Pajak Baru di Zaporizhia Ukraina: Penjual Alkohol dan Tembakau Bayar 10 Persen

Dikutip The Guardian, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pekan lalu mengatakan hingga 100 tentaranya tewas setiap hari dan 500 lainnya luka-luka dalam pertempuran sengit melawan pasukan Rusia, dalam pengungkapan publik yang jarang mengenai angka korban.
Zelensky, pada 1 Juni, mengatakan pasukannya kehilangan “antara 60 dan 100 tentara” setiap hari, sementara perkiraan lainnya lebih tinggi, dengan para ahli memperkirakan kerugian yang tidak berkelanjutan dapat segera membawa konflik ke “titik kritis”.
Baca juga: Rusia Kenalkan Sistem Pajak Baru di Zaporizhia Ukraina: Penjual Alkohol dan Tembakau Bayar 10 Persen
Pasukan Rusia telah maju ke Severodonetsk sebagai bagian dari serangan besar-besaran mereka di wilayah Donbas timur setelah gagal merebut ibu kota Kyiv. Ini adalah kota terbesar di wilayah Luhansk timur, yang merupakan bagian dari Donbas, masih di bawah kendali Ukraina.
Serhiy Haiday, gubernur regional Luhansk mengatakan bahwa pasukan Rusia menguasai 70 hingga 80 % Severodonetsk, tetapi belum mengepung atau merebutnya di tengah perlawanan sengit Ukraina.
Namun dia menambahkan bahwa evakuasi dari kota dan akses ke sana tidak mungkin karena yang terakhir dari tiga jembatannya kini telah diledakkan.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)