Rabu, 27 Agustus 2025

AS Desak Rusia Sepakati Pertukaran Tahanan Brittney Griner dengan Napi Pedagang Senjata

AS mendesak Rusia segera menerima kesepakatan untuk membebaskan pebasket Brittney Griner yang dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara oleh pengadilan Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Wikipedia & AFP
Amerika Serikat (AS) mendesak Rusia segera menerima kesekapatan untuk membebaskan Brittney Griner (31), atlet basket Amerika yang ditahan di penjara Rusia. - AS mendesak Rusia segera menerima kesepakatan untuk membebaskan pebasket Brittney Griner yang dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara oleh pengadilan Rusia. 

Pada 4 Agustus kemarin, ia dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara.

Hakim Anna Sotnikova dari pengadilan kota Khimki menjatuhkan hukuman dan mendenda Griner 1 juta rubel, atau sekitar $16.400.

Dia mengatakan pengadilan memperhitungkan pengakuan sebagian Griner atas kesalahan, penyesalan atas perbuatannya, keadaan kesehatan dan kegiatan amal.

Namun, tim kuasa hukum Griner berencana mengajukan banding atas putusan tersebut.

Hukuman keras kepada bintang WNBA itu datang di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan pertikaian Moskow dengan AS dan Eropa.

Muncul kekhawatiran bahwa ia digunakan sebagai pion politik dalam perang Rusia melawan Ukraina.

Viktor Anatolyevich Bout, pedagang senjata Rusia yang dipenjara di Amerika Serikat (AS). Dia kembali menjadi sorotan setelah namanya dilaporkan disebut dalam pertukaran tawanan antara Washington dan Moskow.
Viktor Anatolyevich Bout, pedagang senjata Rusia yang dipenjara di Amerika Serikat (AS). Dia kembali menjadi sorotan setelah namanya dilaporkan disebut dalam pertukaran tawanan antara Washington dan Moskow.  - AS mendesak Rusia segera menerima kesepakatan untuk membebaskan pebasket Brittney Griner yang dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara oleh pengadilan Rusia(NPR)

Baca juga: Barat Tuding Vladimir Rekrut Narapidana Jadi Pasukan di Garis Depan Invasi ke Ukraina

"Saya meminta Rusia untuk segera membebaskannya sehingga dia dapat bersama pasangannya, orang yang dicintai, teman, dan rekan satu timnya," kata Biden, sembari mengritik bahwa hukuman yang dijatuhkan Rusia tidak bisa diterima.

Kecaman turut disampaikan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.

Pekan lalu, ia sempat membahasnya saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Keduanya kini berada di Kamboja untuk menghadiri pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

AS mengatakan Blinken akan mencoba berbicara dengan Lavrov lagi saat mereka berada di sana.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan