Kamis, 11 September 2025

The Satanic Verses, Buku Kontroversial yang Membuat Salman Rushdie Jadi Target Pembunuhan Iran

The Satanic Verses, buku karya Salman Rushdie dianggap melecehkan umat Islam. Salman Rushdie pun menjadi target pembunuhan mayoritas Muslim di Iran.

AFP/Kenzo TRIBOUILLARD
Kiri: Foto yang diambil pada 27 Mei 1989, memperlihatkan seorang pria Islam memegang poster yang menyerukan kematian penulis Inggris Salman Rushdie di dekat Jembatan Westminster di London. Kanan: Penulis Inggris Salman Rushdie mengambil bagian dalam acara TV "Le grand journal" di set Saluran TV Prancis+ di Paris pada 16 November 2012. 

Pada 2012, Salman Rushdie menerbitkan memoar hidupnya dalam persembunyian di bawah nama itu.

Intelektual Barat sebagian besar berbondong-bondong membela Rushdie, menyebut masalah ini sebagai ujian untuk membela prinsip kebebasan berekspresi dalam menghadapi ancaman mematikan.

Toko-toko buku di Inggris dan AS dipaksa harus mengambil sikap, sambil menghadapi gelombang pemboman toko-toko yang masih menjual buku The Satanic Verses.

Pada Februari 1989, Rushdie mengungkapkan penyesalannya.

"Saya sangat menyesalkan penderitaan yang disebabkan oleh publikasi ini kepada para pengikut Islam yang tulus."

Namun, kata-kata itu tidak banyak berdampak.

Pada bulan Juni 1989, Khomeini meninggal.

Tetapi fatwa tersebut tetap dijalankan di bawah penggantinya, pemimpin tertinggi saat ini, Ali Khamenei, dan tampaknya ada upaya baru untuk menerapkannya.

Kemudian di bulan yang sama di tahun itu, seorang pria Lebanon kelahiran Guinea, Mustafa Mazeh, meledakkan dirinya di sebuah hotel di Paddington, London barat.

Ia menyiapkan bom untuk membunuh Rushdie.

Pada tahun 1990, Salman Rushdie sekali lagi mengungkapkan penyesalannya.

Ia mengatakan bahwa dia memeluk agama Islam, tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh dalam novel dan menentang penerbitan buku dalam bentuk paperback.

Tapi Khamenei menolak permintaan maaf itu.

Khamenei mengutip pendahulunya yang mengatakan: "Bahkan jika dia bertobat dan menjadi Muslim paling saleh di Bumi, tidak akan ada perubahan dalam keputusan ini."

Dalam file foto yang diambil pada 17 Februari 1989, wanita Iran terlihat memegang spanduk bertuliskan
Dalam file foto yang diambil pada 17 Februari 1989, wanita Iran terlihat memegang spanduk bertuliskan "Al-Qur'an" dan "Bunuh Salman Rushdie" selama demonstrasi menentang penulis Inggris Salman Rushdie di Teheran. - Rushdie, yang tulisan kontroversialnya membuatnya menjadi sasaran fatwa yang memaksanya bersembunyi, ditikam di leher oleh seorang penyerang di atas panggung hari Jumat di negara bagian New York barat, menurut Kepolisian Negara Bagian New York. Yang diserang berada dalam tahanan. (Photo by NORBERT SCHILLER / AFP) (AFP/NORBERT SCHILLER)

Rekan Salman Rushdie Ikut Jadi Sasaran

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan