Kamis, 11 September 2025

The Satanic Verses, Buku Kontroversial yang Membuat Salman Rushdie Jadi Target Pembunuhan Iran

The Satanic Verses, buku karya Salman Rushdie dianggap melecehkan umat Islam. Salman Rushdie pun menjadi target pembunuhan mayoritas Muslim di Iran.

AFP/Kenzo TRIBOUILLARD
Kiri: Foto yang diambil pada 27 Mei 1989, memperlihatkan seorang pria Islam memegang poster yang menyerukan kematian penulis Inggris Salman Rushdie di dekat Jembatan Westminster di London. Kanan: Penulis Inggris Salman Rushdie mengambil bagian dalam acara TV "Le grand journal" di set Saluran TV Prancis+ di Paris pada 16 November 2012. 

Karena tidak dapat menjangkau Rushdie sendirian, para ekstremis mencari kolaborator sastranya.

Pada Juli 1991, penerjemah Jepang Hitoshi Igarashi, seorang profesor budaya Islam, ditikam sampai mati di Universitas Tsukuba tempat dia bekerja, di timur laut Tokyo.

Beberapa hari sebelumnya, penerjemah bahasa Italia buku itu diserang dan terluka parah di apartemennya di Milan.

Ia diserang oleh penyerang yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang Iran, berpura-pura mencari terjemahan sebuah pamflet.

Dua tahun kemudian, penerbit novel Norwegia, William Nygaard, tertembak dan terluka parah.

Titik Balik

Kemudian di tahun 1997, seorang presiden reformis Iran, Sayyid Mohammad Khatami, menjabat.

Ia mulai memberi isyarat bahwa pemerintahannya tidak lagi secara aktif berusaha untuk mengeksekusi fatwa pada Rushdie, atau mendorong siapa pun untuk membunuhnya.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari pembukaan ke barat dan pemulihan hubungan diplomatik dengan Inggris.

Rushdie menyatakan kelegaan atas jaminan yang ditawarkan oleh pemerintah Khatami.

Ia mengatakan dia tidak menyesali bukunya, bahkan setelah menghabiskan satu dekade bersembunyi.

"The Satanic Verses sama pentingnya dalam karya saya seperti buku-buku saya yang lain, katanya.

Salman Rushdie kemudian menarik kembali klaimnya tahun 1990 untuk memeluk Islam, mengakui bahwa dia telah mengatakannya untuk mencabut fatwa.

Dia melepaskan nama samarannya dan mulai keluar dari persembunyiannya pada September 2001, dan terus meningkatkan frekuensi kemunculannya di depan umum.

Ancaman Masih Ada

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan