Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Menteri Austria: Tak Semua Negara Uni Eropa Ingin Bergabung dengan Sanksi terhadap Rusia

Mantan Menlu Austria Karin Kneissl menyebut negaranya mendukung sanksi anti-Rusia, tetapi menurutnya tidak smeua negara Uni Eropa ingin berpartisipasi

Editor: Miftah
Yuri KADOBNOV / AFP
(Mantan) Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl menghadiri pertemuan dengan mitranya dari Rusia di Moskow pada 12 Maret 2019. - Mantan Menlu Austria Karin Kneissl menyebut negaranya mendukung sanksi anti-Rusia, tetapi menurutnya tidak smeua negara Uni Eropa ingin berpartisipasi. 

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina, Bridget Brink, mengecam serangan Rusia terhadap fasilitas listrik dan air.

“Tanggapan nyata Rusia terhadap Ukraina membebaskan kota-kota dan desa-desa di timur: mengirim rudal untuk mencoba menghancurkan infrastruktur sipil yang kritis,” cuit Brink.

Militan nasionalis membandingkan perang Ukraina-Rusia dengan Rusia-Jepang

Seorang militan nasionalis dan mantan perwira FSB yang membantu melancarkan perang 2014 di wilayah Donbas timur Ukraina membandingkan runtuhnya salah satu garis depan utama konflik dengan kekalahan bencana dalam perang Rusia-Jepang yang memicu Revolusi Rusia 1905.

Igor Girkin mengatakan itu seperti Pertempuran Mukden 1905, yang berakhir dua hari setelah revolusi dimulai.

Moskow diam atas kekalahannya

Kepemimpinan Moskow tetap "diam" atas kekalahan di Ukraina.

Baik Putin maupun Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tidak memberikan komentar apa pun pada Minggu (11/9/2022).

Kebisuan Moskow yang hampir total atas kekalahan tersebut.

Baca juga: Efek Sanksi, Rusia Merugi Ekspor Minyak Anjlok Lebih Dari 3 Persen di Bulan Juli

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov (tengah) melambai ke kerumunan warga setelah upacara peresmian sebuah masjid baru di kota Arab Israel Abu Ghosh, barat Yerusalem. (23 Maret 2014). Pemerintah Chechnya menyumbang enam juta dolar untuk membantu mendanai pembangunan masjid tersebut. (AFP/MENAHEM KAHANA)
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov (tengah) melambai ke kerumunan warga setelah upacara peresmian sebuah masjid baru di kota Arab Israel Abu Ghosh, barat Yerusalem. (23 Maret 2014). Pemerintah Chechnya menyumbang enam juta dolar untuk membantu mendanai pembangunan masjid tersebut. (AFP/MENAHEM KAHANA) (AFP/MENAHEM KAHANA)

Tidak ada penjelasan apa pun atas apa yang telah terjadi di timur laut Ukraina.

Sikap Rusia  memicu kemarahan yang signifikan di antara beberapa komentator pro-perang dan nasionalis Rusia di media sosial.

Rusia luncurkan 11 rudal ke timur Ukraina

Pasukan Rusia telah meluncurkan 11 rudal ke wilayah timur Ukraina.

Demikian dilaporkan oleh angkatan udara Ukraina mengumumkan dalam sebuah tweet pada Minggu malam.

Angkatan udara Ukraina menembak jatuh tujuh rudal jelajah di wilayah Dnipropetrovsk dan dua rudal lagi dihancurkan di wilayah Poltava, kata UAF.

Serangan Rusia akibatkan sejumlah kereta api tertunda

Akibat penembakan infrastruktur oleh Rusia, sejumlah kereta api dari/ke Kharkiv, Sumy, dan Poltava diperkirakan akan tertunda.

Namun, tidak ada satu pun kereta hari ini yang dibatalkan.

Lalu lintas berlanjut di seluruh jaringan kereta api.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan