Minggu, 28 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Reaksi AS hingga China atas Rencana Mobilisasi Parsial Putin dalam Perang Ukraina

Berikut reaksi para pemimpin dunia terhadap pengumuman vladimir Putin yang akan memobilisasi 300 ribu pasukan cadangan dalam perang Ukraina.

AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Berikut reaksi para pemimpin dunia terhadap pengumuman vladimir Putin yang akan memobilisasi 300 ribu pasukan cadangan dalam perang Ukraina. 

NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa mobilisasi militer Putin adalah retorika nuklir "berbahaya dan sembrono".

Kepala NATO juga memperingatkan bahwa lebih banyak pasukan akan meningkatkan konflik di Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Stoltenberg mengatakan NATO akan memastikan tidak ada kesalahpahaman di Moskow tentang keseriusan penggunaan senjata nuklir.

"Kami akan memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman di Moskow tentang bagaimana tepatnya kami akan bereaksi. Tentu saja, itu tergantung pada situasi seperti apa atau jenis senjata apa yang mungkin mereka gunakan.

Britania Raya

Pidato Putin adalah eskalasi perang yang mengkhawatirkan di Ukraina dan ancamannya harus ditanggapi dengan serius, kata menteri luar negeri Inggris Gillian Keegan.

"Jelas, itu adalah sesuatu yang harus kita anggap sangat serius karena, Anda tahu, kita tidak memegang kendali – saya juga tidak yakin dia memegang kendali, sungguh. Ini jelas merupakan eskalasi," kata Keegan kepada Sky News.

Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) menanggapi ancaman terselubung Presiden Rusia Vladimir Putin yang "tidak bertanggung jawab" untuk menggunakan senjata nuklir secara "serius", kata seorang pejabat senior AS.

"Ini adalah retorika yang tidak bertanggung jawab bagi kekuatan nuklir untuk berbicara seperti itu.

"Tapi itu tidak biasa untuk bagaimana dia berbicara selama tujuh bulan terakhir dan kami menganggapnya sangat serius," kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

"Kami memantau sebaik mungkin – postur strategis mereka. Jadi jika kita harus, kita bisa mengubah milik kita. Kami tidak melihat indikasi bahwa itu diperlukan saat ini."

Kirby mengulangi komentar sebelumnya oleh Presiden Joe Biden ketika ditanya apa tanggapan AS terhadap Rusia yang mencapai persenjataan nuklirnya.

"Akan ada konsekuensi yang parah. Dia tidak hanya akan menjadi lebih paria di panggung dunia, tetapi harus ada konsekuensi berat yang akan dialami komunitas internasional."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan