Sabtu, 9 Agustus 2025

KTT G20 Bali

Batal Hadiri KTT G20, Vladimir Putin Utus Menlu Sergey Lavrov Datang ke Bali

Upaya untuk mempertemukan pemimpin dua negara yang sedang berseteru Rusia dan Ukraina di Indonesia dipastikan gagal.

Editor: Hendra Gunawan
BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia. Putin mengonfirmasi tidak akan hadir dalam KTT G20 di Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Upaya untuk mempertemukan pemimpin dua negara yang sedang berseteru Rusia dan Ukraina di Indonesia dipastikan gagal.

Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan absen di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengonfirmasi akan hadir pada acara yang digelar di Bali tersebut secara virtual.

Dalam KTT G20 kali ini, Putin akan mengutus Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan batalnya Vladimir hadir di Bali tersebut.

Baca juga: Rangkaian KTT ASEAN, Presiden Jokowi akan Audiensi dengan Raja Kamboja

"Putin enggak hadir, dia (Putin) sudah menyampaikan akan mengirim menteri luar negerinya untuk datang," kata Luhut di Badung, Bali, Kamis (10/11/2022).

Meski tidak menjelaskan lebih rinci alasan Putin tak hadir di RI, namun Luhut memastikan komunikasi Indonesia dengan Rusia berjalan baik.

"Saya kira itu yang paling tinggi, dan kita menghormati itu, Presiden (Jokowi) kan sudah menyampaikan, beliau berkomunikasi (dengan Putin)," ujar Luhut.

Luhut berharap komunikasi yang dijalin oleh Jokowi dengan Putin bisa berlangsung dengan baik. Ia juga berharap, komunikasi tersebut bisa turut meredam tensi antara Rusia dan Ukraina.
"Kita berharap komunikasi bagus itu bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia," ujar dia.

Luhut juga menyebut, saat ini Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tengah membicarakan terkait dengan hubungan bilateral antar negara.

Namun, Luhut enggan merinci lebih lanjut terkait dengan kerja sama bilateral tersebut.

"Biden dan Jokowi juga ada (kerja sama) bilateral. Nanti, akan ada juga beberapa kerja sama bilateral yang akan difasilitasi oleh Presiden Jokowi," ujarnya.

Baca juga: G20 Akan Berjuang Untuk Sepakati Komunike di KTT

Kesan Jokowi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku memiliki kesan kuat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT G20 Bali.

Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi dalam wawancaranya dengan media Inggris, Financial Times (FT) yang diterbitkan pada Senin (7/11/2022).

Dilansir Al Jazeera, Presiden Jokowi mengatakan Rusia disambut baik di KTT G20 Bali yang akan berlangsung pada 15 - 16 November 2022 mendatang.

Kendati demikian, Jokowi juga prihatin karena pertemuan para pemimpin negara perekonomian besar di dunia ini dibayangi ketegangan internasional yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Vladimir Putin Dukung Evakuasi Warga Sipil Kherson yang Diduduki, Pasukan Kyiv Bergerak Maju

"G20 tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik. Ini dimaksudkan untuk ekonomi dan pembangunan," katanya kepada FT.

Bulan lalu, Putin mengatakan sedang menimbang-nimbang untuk menghadiri KTT G20 Bali.

Namun ia menegaskan pasti akan mengirimkan perwakilan tingkat tinggi jika tidak bisa datang.

KTT G20 akan menjadi pertemuan pertama para pemimpin ekonomi terbesar dunia sejak invasi Rusia ke Ukraina dan diperkirakan akan didominasi oleh dampak perang.

Sebagai tuan rumah, Indonesia menolak seruan dari Barat dan Ukraina untuk mengecualikan Rusia dari KTT.

RI berjanji menjaga netralitas dan menekankan kepada potensi kerja sama di bidang ketahanan pangan serta energi.

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Pertemuan ini untuk melakukan pembicaraan terkait upaya perdamaian dengan Rusia. BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Pertemuan ini untuk melakukan pembicaraan terkait upaya perdamaian dengan Rusia. BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev (BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Di Majelis Umum PBB bulan lalu, 16 anggota G20 memberikan suara mendukung resolusi yang mengutuk upaya pencaplokan empat wilayah Ukraina timur oleh Moskow.

Sedangkan China, India dan Afrika Selatan abstain.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam KTT G20 meskipun bukan termasuk anggota.

Namun ia menegaskan tidak akan hadir jika Putin ada di forum itu.

Baca juga: G20 Akan Berjuang Untuk Sepakati Komunike di KTT

17 Kepala Negara Dipastikan Datang

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap menerima para tamu kenegaraan dan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) di Bali.

"Jadi ini sudah H-7, saya sudah cek dari pagi tadi sampai titik-titik yang paling kecil sudah kita cek semuanya dan saya ingin menyatakan kita siap menerima tamu-tamu G20," ujar Presiden Jokowi, usai meninjau sejumlah tempat penyelenggaraan KTT G20 pada Selasa (8/11/2022).

Jokowi juga menyebut sejauh ini sudah ada 17 kepala negara/kepala pemerintahan yang telah mengkonfirmasi kehadirannya.

Beberapa di antaranya yakni Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

Ukraina Minta Undangan Putin Dicabut

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menuntut Rusia dikeluarkan dari keanggotaan Kelompok 20 atau G20.

Baca juga: Bawa Pesan Energi Hijau di KTT G20, Jalan Tol Bali Mandara Gunakan Energi Listrik dari PLTS

Selain itu, Ukraina menginginkan undangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 Bali yang digelar pada pertengahan November ini segera dicabut.

"Putin secara terbuka mengakui memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil Ukraina dan infrastruktur energi," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko di Twitter, Selasa (1/11/2022).

"Dengan tangannya yang berlumuran darah, dia tidak boleh duduk di meja dengan para pemimpin dunia."

"Undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut, dan Rusia dikeluarkan dari G20," tegasnya, dilansir Al Jazeera.

Menurut laporan Euronews pada Jumat (28/10/2022), Presiden Vladimir Putin mengatakan belum memutuskan apakah akan menghadiri KTT G20 di Indonesia.

Namun memastikan akan mengirim delegasinya jika nanti tidak menghadiri KTT yang dijadwalkan pada 15-16 November di Bali.

(Tribunnews.com/Ika Nur Cahyani, Taufik Ismail/Kompas.com)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan