Kim Yo Jong Sebut AS akan Hadapi Krisis Keamanan Jika Minta PBB Kecam Rudal Antarbenua Korea Utara
Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi krisis keamanan jika terus mengecam uji coba rudal antarbenua Korea Utara.
Korea Utara mengatakan kegiatan uji cobanya adalah latihan yang sah dari haknya untuk membela diri sebagai tanggapan atas latihan militer reguler antara AS dan Korea Selatan yang dipandang sebagai latihan invasi.
Pejabat Washington dan Seoul mengatakan latihan itu bersifat defensif.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ke ZEE Jepang, ICBM Berpotensi Jangkau Daratan AS
Kim Yo Jong mengatakan fakta bahwa peluncuran ICBM Korea Utara yang dibahas di Dewan Keamanan adalah terbuktinya penerapan standar ganda oleh badan PBB karena menutup mata terhadap latihan militer AS-Korea Selatan.
Dia mengatakan Korea Utara tidak akan mentolerir setiap upaya untuk merusak haknya untuk membela diri dan akan mengambil perlawanan terberat sampai akhir untuk melindungi keamanan nasionalnya.
Pada hari Senin, menteri luar negeri Korea Utara, Choe Son Hui, menyebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai boneka AS.
Hal itu disampaikan Choe setelah Guterres bergabung dengan kecaman pimpinan AS atas uji coba ICBM Korea Utara baru-baru ini.
Choe menilai sikap Guterres sangat tercela karena tidak menjaga ketidakberpihakan, objektivitas, dan kesetaraan dalam segala hal.
"Saya sering menganggap sekretaris jenderal PBB sebagai anggota Gedung Putih AS atau Departemen Luar Negerinya," kata Choe dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.
"Saya menyatakan penyesalan yang mendalam atas fakta bahwa Sekjen PBB telah mengambil sikap yang sangat tercela, mengabaikan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan misinya yang tepat yaitu menjaga ketidakberpihakan, objektivitas, dan kesetaraan dalam segala hal."
Choe menuduh Guterres mengabaikan AS dan sekutunya yang membawa uji coba rudal ICBM Korea Utara ke Dewan Keamanan PBB.
"Ini jelas membuktikan bahwa dia adalah boneka AS," kata Choe.
Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa Korea Utara akan segera melakukan uji coba nuklir pertamanya dalam lima tahun.
Status kemampuan nuklir Korea Utara tetap dirahasiakan.
Beberapa analis mengatakan Korea Utara sudah memiliki rudal bersenjata nuklir yang dapat menyerang daratan AS dan sekutunya Korea Selatan dan Jepang, tetapi yang lain mengatakan Korea Utara masih bertahun-tahun lagi untuk memiliki rudal semacam itu.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)