Amerika Serikat Tuduh Rusia Beri Bantuan Militer ke Iran, Ancaman Pertahanan AS Meningkat
AS menuduh Rusia beri bantuan militer lanjutan ke Iran, kegiatan ini mengancam pertahanan AS dan mitranya di Timur Tengah dan Eropa.
Sanksi tersebut berlaku untuk Angkatan Udara Rusia, Pusat Penerbangan Tak Berawak Negara ke-924 dan Komando Penerbangan Transportasi Militer yang terlibat pengiriman drone dari Iran ke Rusia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan akan mengganggu kegiatan pengiriman senjata Rusia dan Iran.
“Amerika Serikat akan terus menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk mengganggu transfer ini dan memberikan konsekuensi pada mereka yang terlibat dalam kegiatan ini,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Baca juga: Sejarah Pertukaran Tahanan AS-Rusia: Terbaru Ada Viktor Bout untuk Pebasket Wanita Brittney Griner

AS tuduh adanya kesepakatan Rusia dan Iran soal rudal balistik
AS percaya Iran sedang mempertimbangkan penjualan ratusan rudal balistik ke Rusia.
Sekretaris luar negeri Inggris James Cleverly membidik kesepakatan kotor antara Rusia dan Iran.
James Cleverly mengatakan dalam sebuah pernyataan, Iran telah mengirim drone ke Rusia dengan imbalan dukungan militer dan teknis dari Rusia.
"Iran sekarang menjadi salah satu pendukung militer utama Rusia,” katanya.
“Kesepakatan kotor mereka telah membuat rezim Iran mengirim ratusan drone ke Moskow, yang telah digunakan untuk menyerang infrastruktur penting Ukraina dan membunuh warga sipil."
"Ini akan meningkatkan risiko yang ditimbulkannya bagi mitra kami di Timur Tengah dan keamanan internasional,” kata James Cleverly, seperti diberitakan Al Jazeera, Jumat (9/12/2022).
Ia menjanjikan Inggris akan terus mengungkap aliansi Rusia-Iran dan meminta pertanggungjawaban kedua negara.
Sementara Rusia menanggapi tuduhan AS dengan mengatakan AS juga melakukan hal yang sama.
Rusia menuduh AS memasok senjata ke Ukraina yang berakhir di tangan oknum jahat, tidak hanya di Eropa tapi juga di Afrika dan Timur Tengah.
Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya.
Ia merujuk pada komentar Presiden Nigeria Muhammadu Buhari yang mengatakan senjata dan pejuang dari Ukraina sedang menuju ke wilayah Danau Chad dan membantu kelompok-kelompok kekerasan.
