Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Jelang Natal, Pemerintah Shanghai Desak Warganya Berada di Rumah Akibat Melonjaknya Kasus Covid-19

komisi kesehatan Shanghai pun juga mengimbau para kaum muda untuk menghindari pertemuan yang ramai, karena mudahnya penyebaran virus corona.

AFP/STR
Orang-orang mengantre untuk dites virus corona Covid-19 di luar rumah sakit di Hangzhou, di provinsi Zhejiang timur China pada 16 Desember 2022. Pihak berwenang Shanghai meminta warga setempat untuk tetap tinggal di rumah menjelang perayaan Natal di akhir pekan ini. (Photo by AFP) / China OUT 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pihak berwenang Shanghai meminta warga setempat untuk tetap tinggal di rumah menjelang perayaan Natal di akhir pekan ini.

Hal itu menyusul lonjakan kasus Covid-19 usai dicabutnya pembatasan dalam beberapa waktu terakhir.

Dikutip dari Reuters, komisi kesehatan Shanghai pun juga mengimbau para kaum muda untuk menghindari pertemuan yang ramai, karena mudahnya penyebaran virus corona.

Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 di China Diperkirakan Lebih dari 5.000 per Hari

Seperti diketahui, Shanghai biasanya menjadi tuan rumah pasar besar bertema Natal di area perbelanjaan mewah di sepanjang Nanjing West Road, dan restoran untuk menghidupkan aktivitas bisnis.

Namun, lonjakan kasus Covid-19 terutama varian Omicron dalam beberapa waktu terakhir telah membuat acara tersebut dibatalkan.

Di samping itu, banyak restoran Shanghai telah membatalkan pesta Natal yang biasanya diadakan untuk pengunjung tetap, sementara hotel telah membatasi pemesanan karena kekurangan staf.

"Hanya ada sejumlah pelanggan yang dapat kami terima mengingat tenaga kami, dengan mayoritas anggota tim yang tidak sehat saat ini," kata Jacqueline Mocatta, karyawan yang bekerja di industri perhotelan.

Skeptisme Tentang Data Covid-19 China

Airfinity baru-baru ini merilis sebuah data yang menyebutkan bahwa infeksi Covid-19 di China kemungkinan tercatat lebih dari satu juta kasus dalam sehari dengan kematian lebih dari 5.000.

Baca juga: Krematorium di China Penuh Sesak oleh Lonjakan Kematian Akibat Covid-19

Di sisi lain, Bloomberg dalam laporannya pada Jumat (23/12/2022) mengatakan bahwa hampir 37 juta penduduk China mungkin telah terinfeksi Covid-19 dalam kurun waktu seminggu terakhir, mengutip perkiraan dari otoritas kesehatan utama pemerintah.

Sementara itu, otoritas kesehatan nasional China pada Sabtu (24/12/2022) melaporkan 4.128 kasus infeksi Covid-19 bergejala, dan tidak ada kematian selama empat hari berturut-turut.

Lonjakan Kasus Covid-19 di China

China tengah berjuang untuk menahan kemungkinan terjadinya wabah terbesar virus corona (Covid-19) yang pernah ada di dunia.

Negara ini mungkin mencatat satu juta kasus Covid-19 dan 5.000 kematian setiap 24 jam.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan