Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Marah Dikucilkan, China Minta Semua Negara Bikin Aturan Covid-19 Tetap Berbasis Sains

China mengklaim telah aktif mengambil bagian dalam kerja sama internasional melawan Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AFP/JADE GAO
Tempat tidur untuk pasien terlihat di kamar bersekat di klinik demam darurat di sebuah stadion di tengah pandemi Covid-19 di Beijing pada 20 Desember 2022. (Photo by Jade GAO / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - China meminta semua negara di dunia menerapkan langkah-langkah responsif terhadap munculnya kasus penularan virus corona (Covid-19) 'berbasis keilmuan dan dilakukan secara proporsional'.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning dalam jumpa pers harian Selasa lalu mengatakan, sejak wabah itu muncul, China telah mengambil bagian aktif dalam kerja sama internasional melawan Covid-19 dan bekerja dengan komunitas internasional untuk menghadapi tantangan pandemi.

Dikutip dari Xinhua, Kamis (5/1/2023), Mao menegaskan, berdasarkan perubahan terbaru dalam situasi pandemi dan keadaan yang dihadapi China, otoritas yang berwenang telah membagikan informasi secara tepat waktu, terbuka dan transparan sesuai dengan hukum.

"Kami membagikan data genom virus dari kasus Covid-19 terbaru di China melalui Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Beberapa hari lalu, kata dia, otoritas berwenang China menggelar konferensi video dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang situasi Covid-19 saat ini, perawatan medis, vaksinasi serta masalah teknis lainnya.

Baca juga: China Protes Keras Warganya yang Melancong ke Luar Negeri Diperlakukan Diskriminatif

Mereka setuju untuk melanjutkan pertukaran teknis dan berkontribusi pada kemenangan global awal atas pandemi.

Pakar kesehatan dari banyak negara mengatakan bahwa varian Covid-19 yang saat ini menyebar di China, sebelumnya telah ditemukan di tempat lain.

"Varian baru tersebut pun disebut dapat muncul di manapun di planet ini, sehingga tidak perlu memberlakukan pembatasan masuk khusus bagi warga maupun pelancong dari China," kata Mao.

Baca juga: Dikomplain Beijing, AS Membela Diri: Tes Covid-19 untuk Turis China Sesuai Kajian Ilmiah

Mao kemudian kembali menekankan bahwa China selalu meyakini bahwa semua negara akan menerapkan langkah-langkah penanggulangan Covid-19 yang 'berbasis sains dan proporsional'.

"Mereka tidak boleh digunakan untuk manipulasi politik, tidak boleh ada praktik diskriminatif terhadap negara-negara tertentu, dan tindakan tidak boleh mempengaruhi pertukaran dan kerja sama antar orang," pungkas Mao.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan