Kamis, 7 Agustus 2025

Pembakaran Al Quran di Swedia Tuai Kecaman Banyak Negara, AS Sebut Itu Tindakan Menjijikkan

Kecaman terus mengalir dari banyak negara memprotes pembakaran Al- Qur'an oleh aktivis sayap kanan\Denmark, Rasmus Paludan, di depan Kedubas Turki.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AFP/YASIN AKGUL
Para pengunjuk rasa membakar potret Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul pada 22 Januari 2023, setelah Rasmus Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, membakar salinan surat itu. Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm. - Perdana Menteri Swedia mengutuk pembakaran Alquran akhir pekan di Stockholm sebagai tindakan yang sangat tidak hormat, yang telah meningkatkan ketegangan dengan Turki ketika negara Nordik itu mengadili Ankara atas tawaran NATO-nya. (Photo by Yasin AKGUL / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM - Kecaman terus mengalir dari banyak negara memprotes insiden pembakaran Al- Qur'an oleh aktivis sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, di depan Kedubas Turki di Kota Stockholm, Swedia.

Melansir dari Anadolu Agency, politisi Swedia-Denmark, Rusmus Paludan, pada Sabtu (21/1/2023), di bawah perlindungan polisi dan seizin pemerintah Swedia, membakar kitab suci Al Qur'an di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.  

Arab Saudi mengutuk otoritas Swedia karena mengizinkan politisi sayap kanan itu membakar Al Qur'an. Sementara Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut aksi Paludan sebagai "tindakan tercela".

Selain kedua negara itu, beberapa negara lainnya termasuk Amerika Serikat juga mengutuk pembakaran Al Qur'an yang terjadi di Swedia. Berikut ini negara-negara yang mengecam aksi tersebut:

1. Qatar

Qatar mengecam keras izin yang Swedia berikan kepada Paludan untuk membakar Al Qur'an di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.

"Insiden keji ini merupakan tindakan penghasutan dan provokasi serius terhadap perasaan lebih dari dua miliar Muslim di dunia," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk insiden tersebut dan menegaskan kembali “penolakannya terhadap semua praktik yang bertujuan untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan nilai dan prinsip kemanusiaan dan moral.”

Baca juga: Turki Balas Tolak Keanggotaan Swedia di NATO Pasca Aksi Bakar Al Quran oleh Politisi Denmark

UEA memperbarui seruannya untuk meninggalkan ujaran kebencian dan kekerasan serta menggarisbawahi perlunya menghormati simbol-simbol agama dan menghindari menghasut kebencian dengan menghina agama.

3. Oman

Oman menyebut pembakaran Al Qur'an sebagai “tindakan provokasi terhadap perasaan umat Islam dan hasutan untuk melakukan kekerasan dan kebencian, oleh para ekstremis di Swedia.”

Baca juga: Sosok Rasmus Paludan, Pria di Balik Aksi Pembakaran Al Quran Swedia, Pernah Bakar Patung Erdogan

Negara di Timur Tengah ini menggarisbawahi perlunya upaya internasional untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi serta mengkriminalisasi semua tindakan yang mempromosikan ideologi kebencian.

4. Kuwait

Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, juga mengutuk aksi pembakaran Al Quran, mengatakan insiden itu "melukai sentimen Muslim di seluruh dunia dan menandai provokasi serius."

5. Turki

Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk pembakaran kitab suci Islam di Stockholm sebagai "serangan keji".

"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami, Al-Qur'an, di Swedia hari ini (21 Januari), meskipun kami telah berulang kali memperingatkan sebelumnya," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Warga Yaman ambil bagian dalam demonstrasi pada 23 Januari 2023 di ibu kota Sanaa, untuk mengutuk pembakaran Al-Quran oleh seorang politisi Swedia. - Politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam pada 21 Januari di depan kedutaan Turki di ibukota Swedia. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP)
Warga Yaman ambil bagian dalam demonstrasi pada 23 Januari 2023 di ibu kota Sanaa, untuk mengutuk pembakaran Al-Quran oleh seorang politisi Swedia. - Politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam pada 21 Januari di depan kedutaan Turki di ibukota Swedia. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Menanggapi izin Swedia atas insiden tersebut, Ankara membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson yang akan datang ke Turki.

6. Iran

Iran juga menyebut pembakaran Al Qur'an sebagai upaya untuk mengobarkan kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam.

Baca juga: MUI Kecam Keras Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

Teheran mengatakan beberapa negara Eropa dengan dalih palsu mengadvokasi kebebasan berbicara "memungkinkan elemen ekstremis dan radikal untuk menyebarkan kebencian terhadap kesucian dan nilai-nilai Islam."

7. Yordania

Yordania bergabung dengan gelombang kecaman, menekankan "penolakan kerajaan atas tindakan yang memicu kebencian ini."

Negara yang memiliki julukan The Hashemite Kingdom of Jordan menggarisbawahi perlunya menyebarkan budaya perdamaian dan penerimaan satu sama lain, serta menambahkan bahwa "mengutuk ekstremisme adalah tanggung jawab bersama."

8. Maroko

Maroko mengatakan "terkejut" dengan izin Swedia untuk membakar kitab suci umat Islam.

"Tindakan penuh kebencian ini, yang menyinggung perasaan lebih dari satu miliar Muslim, dapat memicu kemarahan dan kebencian antara agama dan masyarakat," ujar Kementerian Luar Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan.

9. Pakistan

Pakistan menyebut insiden itu sebagai "tindakan Islamofobia yang tidak masuk akal dan provokatif yang melukai kepekaan agama lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia."

Tindakan semacam itu "tidak tercakup dalam ekspresi yang sah dari hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat, yang memikul tanggung jawab berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional, seperti kewajiban untuk tidak melakukan ujaran kebencian dan menghasut orang untuk melakukan kekerasan," kata Kementerian Luar Negeri Iran.

10. Amerika Serikat

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pada Senin (23/1/2023), pembakaran Al Qur'an di Swedia "sangat tidak sopan".

Meski AS mendukung kebebasan berserikat dan hak untuk berkumpul secara damai sebagai elemen demokrasi, namun Price mengatakan, "Dan dia (perdana menteri Swedia) menegaskan bahwa apa yang legal belum tentu sesuai."

Dia menambahkan, kebebasan berserikat dan kebebasan berekspresi memberi orang “hak untuk melakukan tindakan yang mungkin tidak sopan, mungkin menjijikkan."

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan