Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 59 Orang, Diduga Targetkan Polisi yang Sedang Salat
Ledakan terjadi di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan pada Senin (30/1/2023). Bom tersebut diduga menargetkan polisi yang tengah salat.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Bom bunuh diri terjadi di Pakistan pada Senin (30/1/2023).
Bom bunuh diri tersebut menyasar sebuah masjid di wilayah Peshawar, Pakistan.
Nampaknya, bom bunuh diri ini menargetkan polisi yang tengah salat, karena terjadi di area markas polisi.
Setidaknya 59 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat bom tersebut.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengatakan, "teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan".
Belum ada yang mengklaim serangan tersebut, tetapi diduga dilakukan oleh kelompok Taliban di Pakistan.
Baca juga: Dugaan Bom Bunuh Diri di Masjid Peshawar Pakistan Juga Lukai 150 Orang
Dikutip dari BBC, Taliban Pakistan mengakhiri gencatan senjata pada bulan November, dan kekerasan terus meningkat sejak itu.
Pada bulan Desember, Taliban menargetkan sebuah kantor polisi - seperti Peshawar, di barat laut negara itu - yang menyebabkan kematian 33 militan.
Laporan awal yang belum dikonfirmasi mengatakan seorang pembom meledakkan dirinya di masjid pada hari Senin.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan kepada BBC jumlah korban tewas mencapai 59 orang, sementara 157 orang terluka.
Kepala Polisi Peshawar, Muhammad Ijaz Khan mengatakan, antara 300 dan 400 petugas polisi berada di daerah tersebut pada saat itu.
Baca juga: Ledakan Maut di Masjid Pakistan, 32 Tewas, Diduga Serangan Bunuh Diri, Terjadi saat Salat Ashar
Masjid tersebut berada di salah satu wilayah kota yang paling dikontrol ketat, yang meliputi markas polisi dan intelijen serta biro anti-terorisme.
Dalam sebuah pernyataan, PM Sharif mengatakan mereka yang berada di balik serangan itu "tidak ada hubungannya dengan Islam".
"Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme," kata Sharif.
Sempat Klaim Pengeboman

Seorang komandan Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP, Sarbakaf Mohmand, sempat mengakui bertanggung jawab atas serangan di masjid tersebut.
Akan tetapi, beberapa jam kemudian, juru bicara TTP Mohammad Khurasani membantah kelompoknya melakukan pengeboman tersebut.
Baca juga: 25 Orang Tewas dan 140 Lain Terluka dalam Ledakan di Masjid Peshawar Pakistan, Diduga Bom Bunuh Diri
Dikutip dari AP, Khurasani mengatakan bukan kebijakannya untuk menyasar masjid, seminari, dan tempat-tempat keagamaan.
Khurasani juga mengatakan, mereka yang mengambil bagian dalam tindakan semacam itu dapat menghadapi tindakan hukuman di bawah kebijakan TTP.
Meski begitu, pernyataannya tidak membahas mengapa seorang komandan TTP mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Awal bulan ini, Taliban Pakistan mengklaim salah satu anggotanya menembak dan membunuh dua petugas intelijen, termasuk direktur sayap kontraterorisme dari agen mata-mata Inter-Services Intelligence yang berbasis militer di negara itu.
Pejabat keamanan mengatakan, pria bersenjata itu dilacak dan tewas dalam baku tembak di barat laut dekat perbatasan Afghanistan.
Baca juga: Pakistan Naikkan Harga BBM karena Devaluasi Mata Uang Rupee
TTP terpisah dari Taliban Afghanistan, tetapi menjadi sekutu dekat.
TTP telah mengobarkan pemberontakan di Pakistan dalam 15 tahun terakhir.
Mereka mencari penegakan hukum Islam yang lebih ketat, pembebasan anggotanya dalam tahanan pemerintah, dan pengurangan kehadiran militer Pakistan di wilayah provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang telah lama digunakan sebagai basisnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.