Konflik Rusia Vs Ukraina
Ultimatum China ke AS Soal Konflik Ukraina: Jangan Tambah Bahan Bakar ke Api
Pernyataan ini disampaikannya dalam Konferensi Keamanan Munich 2023 di Jerman pada Sabtu lalu.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS. COM, MUENCHEN - Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis Tiongkok Wang Yi mengatakan bahwa posisi resmi China dalam konflik Ukraina adalah mendukung negosiasi untuk perdamaian.
Pernyataan ini disampaikannya dalam Konferensi Keamanan Munich 2023 di Jerman pada Sabtu lalu.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (20/2/2023), Yi telah memperingatkan AS agar tidak memicu konflik di Ukraina, di mana Rusia saat ini sedang melanjutkan operasi militer khususnya.
"Sebagai kekuatan besar, AS harus berkontribusi pada solusi politik untuk krisis, tidak menambahkan bahan bakar ke api dan mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan dari itu," kata Yi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di sela-sela Konferensi Keamanan Munich 2023.
Menurutnya, China berpegang pada posisi konstruktif terkait krisis di Ukraina dan mendukung proses negosiasi.
"China tidak akan pernah mentolerir instruksi AS atau bahkan ancaman untuk menekan hubungan Rusia dan China," tegas Yi.
Ia sebelumnya mengatakan bahwa China akan menyusun dan menyajikan dokumen, di mana posisinya terhadap krisis Ukraina akan diuraikan pada akhir Februari ini.
Baca juga: Inggris Dukung Negara Manapun yang Bersedia Kirim Jet Tempur ke Ukraina
"Mengenai masalah Ukraina, sikap China bermuara pada mendukung pembicaraan untuk perdamaian. Kami akan mengajukan makalah tentang posisi China dalam penyelesaian krisis politik Ukraina dan tetap teguh di sisi perdamaian serta dialog," papar Yi menggarisbawahi.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam siaran pers bahwa selama pembicaraan dengan Yi, Blinken 'memperingatkan tentang implikasi dan konsekuensi jika China memberikan dukungan material kepada Rusia atau bantuan dengan penghindaran sanksi sistemik.'.
Ini terjadi setelah kantor media AS mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa AS meyakini bahwa China mungkin memberikan bantuan militer tidak mematikan ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pun khawatir China juga sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan bantuan mematikan.
Kantor berita tersebut juga menambahkan bahwa sumber tersebut menolak untuk menguraikan apa saja bantuan militer yang tidak mematikan, dan hanya mengklaim bahwa itu dapat mencakup perlengkapan untuk serangan musim semi yang diklaim militer Rusia, termasuk seragam atau bahkan pelindung tubuh.
Terlepas dari sanksi yang diberikan terhadap Rusia, negara-negara Barat meningkatkan bantuan militer mereka kepada rezim Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah langkah yang disebut Rusia akan menambah perpanjangan konflik Ukraina.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Hujan Serangan Drone Ukraina di Seluruh Rusia Selatan: Rostov on Don-Belgorod Mandi LedakanĀ |
---|
Ukraina Tembakkan Puluhan Drone ke Volgograd dan Belgorod, Kilang Minyak Terbakar |
---|
Zelensky Ngambek Tak Diundang ke Alaska, Tuding Putin Raup Keuntungan dari Pertemuan dengan Trump |
---|
Lithuania Ajarkan 7.000 Anak untuk Membuat dan Mengoperasikan Drone |
---|
Perundingan Alaska Berisiko, Ukraina Yakin Putin Akan Perdaya Trump |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.