Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia dan China Berjanji Perkuat Hubungan Meski Ada Tekanan Internasional
Diplomat top Beijing bertemu Vladimir Putin dua hari sebelum peringatan pertama invasi Ukraina.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Sementara itu, setelah bertemu Wang Yi pada akhir pekan lalu, menteri luar negeri AS Antony Blinken memperingatkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memasok persenjataan kepada Rusia.
Beijing membantah tuduhan tersebut dan menuduh pihak barat memicu konflik dengan memasok Ukraina dengan persenjataan canggih.
Menjelang pertemuannya dengan Putin, Wang juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev di Moskow.
Patrushev mengatakan kepada Wang pada hari Selasa bahwa Rusia akan mendukung China di Taiwan—pulau yang diklaim Beijing sebagai kedaulatannya—serta wilayah China di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong.
Dalam pertemuan dengan pejabat senior barat di Konferensi Keamanan Munich pada akhir pekan, Wang menguraikan posisi yang akan diumumkan China pada hari Jumat (24/2/2023), peringatan satu tahun invasi.
Meskipun China belum merilis rincian rencana tersebut, para diplomat Barat sangat skeptis terhadap langkah Beijing yang tidak mengutuk invasi Putin.
Xi Jinping bertemu Putin tahun lalu tetapi belum berbicara dengan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejak invasi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.