Kamis, 14 Agustus 2025

Trending

Perang Rusia di Ukraina, Zelensky Sambut Rencana Perdamaian China tapi Tolak Kompromi dengan Putin

Volodymyr Zelensky dengan hati-hati menyambut rencana perdamaian China untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina, tetapi tolak kompromi dengan Putin.

AFP/JUSTIN TALLIS
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina dan memegang spanduk saat mereka menghadiri acara berjaga di Trafalgar Square, pusat kota London, pada 23 Februari 2023 untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan hati-hati menyambut rencana perdamaian China untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina, tetapi tolak kompromi dengan Putin.(Photo by JUSTIN TALLIS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dengan hati-hati menyambut rencana perdamaian China untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.

Tetapi, proposal tersebut akan diterima jika Presiden Rusia, Vladimir Putin menarik pasukannya keluar dari semua wilayah Ukraina yang diduduki.

Berbicara pada konferensi pers di Kyiv untuk menandai peringatan pertama serangan besar-besaran Moskow, Zelensky mengatakan ingin percaya Beijing tertarik pada perdamaian yang adil.

"Itu berarti tidak memasok senjata ke Rusia," katanya, seperti dikutip Guardian.

"Saya melakukan yang terbaik untuk mencegah hal itu terjadi," tegasnya.

Di satu sisi, para pemimpin Barat meragukan proposal tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-367: Tank Leopard 2 Polandia Pertama Tiba di Ukraina

Sekutu barat berpendapat bahwa Beijing tidak memiliki kredibilitas internasional untuk bertindak sebagai mediator.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menggambarkan gagasan China untuk ikut campur negosiasi perang adalah "tidak rasional".

"Putin bertepuk tangan, jadi bagaimana bisa bagus?," ucap Biden kepada ABC News.

"Saya tidak melihat apa pun dalam rencana tersebut yang menunjukkan ada sesuatu yang akan bermanfaat bagi siapa pun selain Rusia, jika rencana China diikuti," bebernya.

Sektor pertambangan dijatuhi sanksi

Washington memberlakukan sanksi baru terhadap sektor pertambangan Rusia dengan menaikkan pungutan impor atas lebih dari 100 logam, mineral dan produk kimia negara itu.

Baca juga: Kanada Pasok Empat Tank Leopard ke Ukraina, Berlakukan Sanksi Baru untuk Rusia

Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina dan memegang spanduk saat mereka menghadiri acara berjaga di Trafalgar Square, pusat kota London, pada 23 Februari 2023 untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada 23 Februari 2023, menyatakan keyakinannya atas kemenangan negaranya atas invasi pasukan Rusia dengan kekhawatiran serangan yang meningkat pada ulang tahun pertama perang. Konflik yang berlangsung hampir setahun telah membuat para pemimpin Barat meningkatkan dukungan mereka untuk Kyiv, dan para menteri G7 membahas sanksi baru terhadap Rusia saat Majelis Umum PBB bersiap untuk memberikan suara pada mosi yang menyerukan perdamaian abadi. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina dan memegang spanduk saat mereka menghadiri acara berjaga di Trafalgar Square, pusat kota London, pada 23 Februari 2023 untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada 23 Februari 2023, menyatakan keyakinannya atas kemenangan negaranya atas invasi pasukan Rusia dengan kekhawatiran serangan yang meningkat pada ulang tahun pertama perang. Konflik yang berlangsung hampir setahun telah membuat para pemimpin Barat meningkatkan dukungan mereka untuk Kyiv, dan para menteri G7 membahas sanksi baru terhadap Rusia saat Majelis Umum PBB bersiap untuk memberikan suara pada mosi yang menyerukan perdamaian abadi. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP) (AFP/JUSTIN TALLIS)

Dikutip dari laman Russia Today, AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Jumat (24/2/2023) kemarin, bahwa langkah itu dilakukan pada peringatan satu tahun operasi militer Rusia di Ukraina.

Dikatakan, langkah-langkah tersebut 'dirancang untuk menargetkan komoditas utama Rusia yang menghasilkan pendapatan bagi Kremlin sambil mengurangi ketergantungan AS pada Rusia'.

"Tindakan hari ini akan menghasilkan peningkatan tarif pada lebih dari 100 logam, mineral, dan produk kimia Rusia senilai sekitar 2,8 miliar dolar AS untuk Rusia."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan