Video pejabat MUI Sukabumi 'pamer senjata' tuai kontroversi, pengamat sebut ‘meresahkan dan tidak cocok dengan keindonesiaan yang plural'
Pengamat keislaman mengatakan perilaku pimpinan MUI di Sukabumi, Jabar, yang 'pamer senjata' dan menuai kontroversi, tidak cocok dengan…
Pakar ilmu politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menyebut perilaku seorang pejabat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang divideokan menenteng senjata dan berpidato "tidak sensitif" terhadap kondisi kebangsaan Indonesia.
Video yang baru-baru ini menjadi viral di Twitter itu menunjukkan sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun, beserta tiga pria lainnya memegang senapan laras panjang. Ujang meneriakkan takbir dan menyerukan pidato yang bernada provokatif.
Ujang telah meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa semua senjata dalam video tersebut adalah senapan angin, dan bahwa ia membuat video untuk keperluan pribadi.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak terafiliasi dengan kelompok yang hendak melawan negara.
Bagaimanapun, pengamat politik Adi Prayitno berpendapat perilaku tersebut telah meresahkan dan mengusik keharmonisan antara kelompok-kelompok politik Islam dengan negara selama ini.
"Tentu tidak kondusif dalam suasana batin kebangsaan Indonesia yang memang sudah selesai kalau urusan demokrasi urusan Pancasila, urusan NKRI dan semacamnya. Apalagi itu disampaikan oleh sekretaris MUI di sebuah wilayah begitu ya, di Sukabumi. Tentu menyedihkan karena tidak memberikan suri tauladan yang bagus," kata Adi Prayitno.
Video berdurasi 48 detik itu diunggah ke Twitter pada hari Jumat (24/03) oleh akun @LekKacung, memperlihatkan sekelompok pria menenteng senapan laras panjang. Ada empat orang dalam video itu, dua di antaranya mengenakan baju koko, sarung, dan kopiah.
Ujang Hamdun, pria yang mengenakan baju koko dan peci Afghan - kerap diasosiasikan dengan Taliban - meneriakkan takbir dan membacakan ayat Al-Qur'an. Ia kemudian mengucapkan pidato yang bernada provokatif.
"Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh ... Perangi orang musyrik dimanapun mereka berada," ujarnya.
Akun @LekKacung menjabarkan orang-orang di dalam video sebagai "kadrun" - sebutan hinaan untuk orang-orang yang dianggap sebagai Muslim garis keras - yang memiliki senjata api dan berniat melakukan makar.
Namun, beberapa warganet mengatakan bahwa senjata tersebut tampak seperti senapan angin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.