Jumat, 22 Agustus 2025

6 Awak Kapal Tanker Denmark Diculik Perompak di Teluk Guinea, 10 Lainnya Berhasil Selamat

6 awak kapal tanker minyak Denmark diculik oleh perompak di Teluk Guinea. Sejumlah 10 ABK lainnya berhasil selamat pada Jumat (31/3/2023).

Infos Francaises
Penampakan kapal tanker minyak Denmark, Reformer Monjasa, setelah dibajak oleh perompak pada Sabtu (25/3/2023). Enam ABK diculik oleh perompak dan 10 lainnya berhasil selamat. Kapal ini ditemukan oleh Angkatan Laut Prancis pada Jumat (31/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Enam awak kapal tanker minyak Denmark Reformer Monjasa, diculik oleh perompak atau bajak laut di Teluk Guinea, teluk besar Samudera Atlantik di pantai barat Afrika.

Angkatan Laut Prancis di Sao Tome dan Principe di Teluk Guinea, menemukan kapal yang hilang itu pada Jumat (31/3/2023).

Kapal tanker Denmark hilang sejak Sabtu (25/3/2023), setelah dibajak oleh lima orang bersenjata.

Monjasa, perusahaan kapal itu, mengatakan kapalnya sempat terlihat di 225 km barat Port Pointe Noire Republik Kongo pada Sabtu, setelah dibajak oleh perompak.

Kapal tanker minyak dan bahan kimia itu membawa 16 awak kapal.

“Pikiran kami tertuju pada anggota kru yang masih hilang dan keluarga mereka selama periode yang penuh tekanan ini,” kata perusahaan itu, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Temukan Jenazah Terakhir Kru Kapal MT Kristin, PIS Apresiasi Tim SAR Mataram

“Monjasa akan terus bekerja sama dengan otoritas lokal untuk mendukung pelaut kami kembali dengan selamat ke keluarga mereka,” lanjutnya.

Sepuluh awak kapal yang selamat telah dibawa ke tempat perawatan.

"Awak kapal yang diselamatkan semuanya dalam keadaan sehat dan aman berada di lingkungan yang aman dan menerima perhatian yang tepat setelah kejadian mengerikan ini," kata Monjasa, dalam sebuah pernyataan.

Titik lokasi kapal tanker Denmark, Reformer Monjasa, saat dilacak oleh Kesadaran Domain Maritim untuk Perdagangan Teluk Guinea (MDAT GOG) pada Jumat (31/3/2023), setelah hilang karena dibajak perompak di Teluk Guinea pada Sabtu (25/3/2023).
Titik lokasi kapal tanker Denmark, Reformer Monjasa, saat dilacak oleh Kesadaran Domain Maritim untuk Perdagangan Teluk Guinea (MDAT GOG) pada Jumat (31/3/2023), setelah hilang karena dibajak perompak di Teluk Guinea pada Sabtu (25/3/2023). (Maritime Domain Awareness for Trade Gulf of Guinea (MDAT GOG))

Baca juga: Kronologi Kebakaran Kapal MT Kristin di Mataram yang Akibatkan 2 Orang Meninggal

"Para perompak telah meninggalkan kapal dan membawa sebagian awak kapal. Anggota awak yang diselamatkan semuanya dalam keadaan sehat dan aman berada di lingkungan yang aman," lanjutnya.

Pemilik mengatakan tidak ada kerusakan yang dilaporkan pada kapal atau kargo.

Monjasa mengatakan, awak kapal awalnya memberi tahu perusahaan, kapal mereka telah ditumpangi perompak.

Awak kapal itu mengatakan, seluruh awak aman di ruang aman atau benteng kapal tanker, sesuai protokol darurat anti-pembajakan di atas kapal.

Namun, komunikasi kemudian terputus, seperti diberitakan oleh France24.

Kapal Reformer Monjasa
Kapal Reformer Monjasa (Marine Traffic)

Baca juga: KKP Tangkap Kapal Ikan Ilegal Vietnam di Laut Natuna

Rute Pelayaran Berbahaya

Teluk Guinea adalah kawasan yang sering terjadi perompakan.

Namun, telah ada peningkatan patroli dalam beberapa tahun terakhir oleh angkatan laut negara-negara Afrika Barat, khususnya Nigeria dan angkatan laut internasional, termasuk Denmark.

Patroli ini berkontribusi pada penurunan insiden yang dicatat oleh Pusat Pelaporan Pembajakan (IMB), dikutip dari DW.

Pada tahun 2022, ada 19 insiden perampokan, 35 serangan perampok pada 2021, dan 84 serangan pada tahun 2020.

Organisasi pemilik kapal Danish Shipping, bagaimanapun, menyerukan tindakan lebih lanjut untuk diambil.

"Situasi saat ini jelas menunjukkan bahwa sebagian besar negara di kawasan itu tidak memiliki sumber daya atau kemampuan yang diperlukan untuk menanggapi insiden semacam itu," katanya dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/3/2023).

“Oleh karena itu, kita juga harus mempertimbangkan kontribusi yang lebih kecil untuk peningkatan pelatihan atau pengawasan yang dapat dikirim Denmark saat kapal angkatan laut kita diduduki di tempat lain,” katanya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Perompak

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan