Senin, 25 Agustus 2025

Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, kemarahan warganet tertuju pada Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster

Berdasarkan analisis Drone Emprit, kemarahan terhadap orang-orang yang kontra dengan atas kehadiran tim Israel dan berakibatnya gagalnya Piala

"Atau secara politis Indonesia akan dicoret dari keikutsertaan dalam bidding event-event lain.

"Tapi itu tergantung eksaminasi atau penilaian FIFA."

Apa dampaknya bagi para pemain?

Kusnaeni menjelaskan Piala Dunia U-20 merupakan mimpi panjang yang kerap dinantikan oleh para pemain muda. Karena terakhir kali Indonesia ikut Piala Dunia U-20 pada tahun 1977 atau 46 tahun silam.

Untuk pertandingan ini, timnas sudah mempersiapkan diri sejak dua tahun lalu, ditangani oleh pelatih dengan bayaran super mahal, hingga mendatangkan pemain luar.

Keinginan mereka, kata Kusnaeni, hanya ingin membela Indonesia di ajang tertinggi.

"Jadi meskipun main melalui jalur gratis, pembatalan ini menjadi akhir mimpi panjang yang sekarang entah berapa lama lagi harus mereka impikan," ujarnya.

"Ketika tinggal selangkah lagi menuju ke event yang sama, tiba-tiba mimpinya diruntuhkan dan kita berpotensi dihukum."

Itu mengapa, ia menilai suara kekecewaan dari para pemain dan masyarakat bisa dimaklumi. Sebab peluang untuk menang sangat "realistis".

Tapi lebih dari itu, lewat Piala Dunia U-20 ini sebetulnya bisa menjadi "trigger" untuk mendorong percepatan dalam hal kelayakan infrastruktur stadion, tata kelola pelaksanaan pertandingan.

"Namun momentum itu hilang dengan batalnya Piala Dunia."

Adapun mengenai suara-suara di media sosial yang mensyukuri dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 usai terjadinya tragedi Kanjuruhan, dinilai tidak relevan.

Sebab penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah terjadi pada Oktober 2019.

"Saya bisa memahami karena publik melihat langkah-langkah yang dilakukan menyikapi Kanjuruhan tidak maksimal."

"Akan tetapi Piala Dunia ini tidak terkait langsung dengan Kanjuruhan," jelas Kusnaeni.

Seperti apa respons para tokoh?

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan