Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Vladlen Tatarsky, Blogger Militer Pro-Rusia yang Tewas dalam Ledakan di Kafe St Petersburg

Vladlen Tatarsky, seorang blogger Rusia yang tewas dalam sebuah ledakan di kafe, dikenal karena pernyataannya yang radikal.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
via Sky News
Vladlen Tatarsky, blogger pro-Rusia yang tewas dalam sebuah ledakan di kafe 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang blogger militer terkenal Rusia Vladlen Tatarsky tewas setelah sebuah ledakan di sebuah kafe di St Petersburg pada hari Minggu (2/4/2023).

Pejabat Rusia mengatakan Vladlen Tatarsky tewas saat memimpin diskusi di kafe tersebut.

Laporan mengklaim blogger berusia 40 tahun itu bertemu dengan anggota masyarakat ketika seorang wanita memberinya sebuah kotak berisi patung dirinya yang kemudian meledak.

Namun siapa sebenarnya Vladlen Tatarsky? Berikut profilnya seprti dilansir Sky News.

Vladlen Tatarsky memiliki nama asli Max Fomin.

Ia lahir di Donbas, jantung industri Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-404: Blogger Militer Pro-Perang Tewas dalam Ledakan di Kafe

Vladlen Tatarsky memulai kehidupan kerjanya sebagai penambang batu bara sebelum memulai bisnis furnitur.

Namun ketika mengalami kesulitan keuangan, ia memilih untuk merampok bank dan dijatuhi hukuman penjara.

Ia melarikan diri dari tahanan setelah pemberontakan separatis yang didukung Rusia meletus di Donbas pada tahun 2014, beberapa minggu setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina.

Vladlen Tatarsky kemudian bergabung dengan kelompok pemberontak separatis dan berjuang di garis depan sebelum menjadi seorang blogger.

Ia terkenal dengan pernyataannya kuat dan retorika pro-perangnya yang bersemangat.

Vladlen Tatarsky juga dikenal karena pandangan garis kerasnya.

Ia pernah mengkritik komandan militer Rusia serta Presiden Rusia Vladimir Putin karena terlalu lunak dalam pendekatan mereka.

Salah satu pernyataannya yang paling kontroversial adalah dukungannya untuk serangan terhadap infrastruktur Ukraina, yang dia yakini akan mengakibatkan lebih banyak korban di Ukraina.

Ia juga terus menyebut Ukraina sebagai "negara teroris".

Polisi berada di luar St. Petersburg's Street Food Bar No. 1 setelah ledakan fatal yang menewaskan Vladlen Tatarsky
Polisi berada di luar St. Petersburg's Street Food Bar No. 1 setelah ledakan fatal yang menewaskan Vladlen Tatarsky (Alexander Demyanchuk / TASS)

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu Sebut Negaranya Sibuk Tingkatkan Produksi Amunisi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan