Rabu, 27 Agustus 2025

BRICS akan Salip Ekonomi G7, Puluhan Negara Ingin Gabung, termasuk Indonesia

BRICS akan menyalip ekonomi G7 hingga 32,1 persen dari ekonomi dunia. Puluhan negara ingin bergabung dengan BRICS, termasuk Indonesia.

Pavel Golovkin / POOL / AFP
Presiden China Xi Jinping (kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kiri), Presiden Brasil Jair Bolsonaro (tengah), Perdana Menteri India Narendra Modi (kedua dari kanan), dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kanan) menghadiri pertemuan dengan anggota Dewan Bisnis dan manajemen Bank Pembangunan Baru selama KTT BRICS di Brasilia, 14 November 2019. - BRICS diprediksi akan menyalip ekonomi negara-negara G7 hingga 32,1 persen dari perekonomian dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota kelompok BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, diprediksi akan melampaui ekonomi G7 yang dipimpin AS.

Perekonomian BRICS akan menyalip G7 dalam bisnis global.

Menurut perhitungan Bloomberg, yang berdasarkan data IMF terbaru, anggota BRICS akan memberikan kontribusi 32,1 persen dari pertumbuhan ekonomi dunia, dibandingkan G7 yang berada di angka 29,9 persen.

Kelompok G7, yang terdiri dari AS, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang, telah lama dianggap sebagai blok ekonomi paling maju.

Rusia pernah menjadi anggota G7 hingga tahun 2014, ketika dikeluarkan karena dampak dari kudeta Maidan yang didukung Barat di Ukraina.

Baca juga: Lawan Dominasi Dolar AS, Aliansi BRICS Siap Luncurkan Mata Uang Bersama

Laporan Bloomberg mengindikasikan, pada 2020, kontribusi dari negara-negara BRICS dan G7 terhadap pertumbuhan ekonomi global adalah sama.

Sejak saat itu kinerja G7 menurun.

Pada 2028, kontribusi G7 terhadap perekonomian dunia diperkirakan akan menurun menjadi 27,8 persen, sedangkan BRICS akan mencapai 35 persen.

Perhitungan Bloomberg menunjukkan, China akan menjadi kontributor utama pertumbuhan global selama lima tahun ke depan, dengan pangsanya ditetapkan dua kali lipat dari AS.

Bagian China dari ekspansi PDB global diprediksi mewakili 22,6 persen dari total pertumbuhan dunia pada 2028.

India diproyeksikan menyumbang 12,9 persen dari PDB global.

“Secara total, 75 persen pertumbuhan global diharapkan terkonsentrasi di 20 negara dan lebih dari setengahnya berada di empat besar: China, India, AS, dan india. Sementara negara-negara G7 akan berada di bagian yang lebih kecil, dengan Jerman, Jepang, Inggris, dan Prancis terlihat di antara 10 kontributor teratas,” lapor Bloomberg.

Sebuah studi baru-baru ini oleh firma riset makroekonomi yang berbasis di Inggris juga menemukan kesenjangan antara BRICS dan G7 diperkirakan akan terus tumbuh.

Para analis mencatat, China dan India telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan lebih banyak negara tertarik untuk bergabung dengan BRICS.

Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022. (Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Hubungan Dengan AS Memanas, Arab Saudi Disebut-sebut Ingin Bergabung dengan Kelompok BRICS

Puluhan Negara Ingin Gabung BRICS

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan