Minggu, 24 Agustus 2025

Idul Fitri 2023

Suara Tembakan dan Ledakan Diduga Pemicu 85 Orang Tewas saat Pembagian Sedekah Lebaran di Yaman

Setidaknya 85 orang tewas terinjak dan berdesak-desakan saat acara pembagian sedekah di Yaman. Suara tembakan dan ledakan memicu kepanikan warga.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AL-MASIRAH TV / AFP
Acara distribusi amal yang berujung maut di ibu kota Yaman, Sanaa, 19 April 2023. Setidaknya 85 orang tewas terinjak dan berdesak-desakan saat acara pembagian sedekah di Yaman. Suara tembakan dan ledakan diduga jadi pemicu kepanikan warga. 

Sedekah dari Pengusaha

Kerumunan orang di acara distribusi amal di Sanaa, Yaman yang menewaskan setidaknya 85 orang
Kerumunan orang di acara distribusi amal di Sanaa, Yaman yang menewaskan setidaknya 85 orang (HUTHI SECURITY MEDIA OFFICE / AFP)

Baca juga: Dunia Hari Ini: Sedikitnya 85 Orang Tewas Terinjak-injak di Yaman Saat Pembagian Dana Amal

Warga berbondong-bondong ke sekolah Maeen di Bab Al-Yaman di Sana'a setelah seorang pengusaha mengundang orang miskin untuk menerima sekitar 5.000 rial (Rp 300.000) tanpa harus menunjukkan KTP.

Namun, pintu masuk sekolah itu relatif sempit.

“Ini adalah tanda kemiskinan ekstrem sekarang di Sana’a sehingga banyak orang berkumpul,” kata Saba Hamzah, seorang sarjana Yaman.

Hamzah menuduh Houthi menolak membayar gaji di daerah yang mereka kuasai sebagai cara pengendalian populasi.

“Banyak pedagang dari Sana’a menyalurkan zakat karena banyak orang yang hanya bisa bertahan hidup melalui sistem solidaritas ini,” kata Hamzah.

“Tapi Houthi ingin semua ini dilakukan melalui mereka karena mereka ingin mendapatkan khumus [suatu bentuk pajak dalam masyarakat Syiah yang ditetapkan sebesar seperlima dari kekayaan seseorang]."

“Orang-orang berkumpul membayangkan mereka akan kembali ke rumah mereka dengan sedikit kebahagiaan untuk anak-anak mereka, tetapi tidak pernah kembali,” katanya.

Moammer al-Eryani, menteri informasi untuk pemerintah Yaman yang berbasis di Aden yang diakui secara internasional, mengatakan:

“Mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut adalah orang-orang yang menjarah makanan dari mulut orang yang kelaparan, memberlakukan pembatasan pada organisasi bantuan internasional, mencegah pedagang dan dermawan membagikan sedekah kepada yang membutuhkan, menjarah dana zakat dan wakaf, serta mengenakan pungutan dan pungutan liar.”

Houthi mengatakan mereka akan membayar sekitar Rp 30 juta sebagai kompensasi kepada setiap keluarga yang kehilangan seorang kerabat, sementara orang yang terluka akan mendapatkan sekitar Rp 6 juta.

Acara distribusi amal yang berujung maut di ibu kota Yaman, Sanaa, 19 April 2023
Acara distribusi amal yang berujung maut di ibu kota Yaman, Sanaa, 19 April 2023 (AL-MASIRAH TV / AFP)

Baca juga: Upaya Akhiri Perang di Yaman, Arab Saudi Bebaskan 13 Tahanan Militan Houthi

Perang dan Kriris Kemanusiaan di Yaman

Ibu kota Yaman berada di bawah kendali Houthi yang didukung Iran sejak tahun 2014 dan menyingkirkan pemerintah yang diakui secara internasional.

Kondisi itu mendorong koalisi yang dipimpin Saudi untuk campur tangan pada tahun 2015 untuk mencoba memulihkan pemerintahan.

Dalam beberapa tahun terakhir, konflik telah berubah menjadi perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, menewaskan lebih dari 150.000 orang, termasuk pejuang dan warga sipil, dan menciptakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan