Rabu, 8 Oktober 2025

Presiden Zelenskyy di Jepang: Semoga Rusia Menjadi Agresor Terakhir di Dunia

Volodymyr Zelenskyy di Hiroshima Jepang selama 30 jam menekankan harapannya agar agresi yang dilakukan Rusia ke Ukraina merupakan yang terakhir

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat jumpa pers kemarin (21/5/2023) 

"Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga berpartisipasi. Bagaimana kita harus menanggapi situasi di Ukraina dan perdamaian serta stabilitas yang dihadapi komunitas internasional? Kami akan memperdalam diskusi tentang tema-tema ini," ungkap PM Jepang Fumio Kishida.

Ukraina tampaknya telah mencari kerja sama dengan negara-negara yang belum bekerja sama dengan sanksi ekonomi untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

Sore harinya, dia bertemu dengan Presiden Biden dari Amerika Serikat, pendukung terbesar negara tersebut.

"Saya senang Anda dan kolega Anda bisa datang ke Jepang dan bersama kami. Dan orang-orang Ukraina yang pemberani. Senang melihat Anda dan orang-orang Anda bertempur dengan gagah berani melawan Rusia," ujar Presiden Biden.

Pada pertemuan tersebut, Presiden Biden menjanjikan dukungan militer baru. Ia telah mengumumkan akan membantu melatih pilot militer Ukraina dengan sekutu Eropanya untuk pengiriman jet tempur F-16.

Jepang sendiri akan memberikan 100 truk militer kepada Ukraina.

Perdana Menteri Inggris Sunak telah mengumumkan bahwa pelatihan pilot F-16 akan dimulai musim panas ini.

Perdana Menteri Sunak, "Berkat dukungan Presiden Biden kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyediakan jet F-16, KTT ini merupakan terobosan nyata."

■ Presiden Zelensky "Mimpi membangun kembali seperti Hiroshima"

Setelah itu, Presiden Zelensky mengunjungi Peace Memorial Park bersama Perdana Menteri Kishida dan meninjau Museum Bom Atom.

"Ada begitu banyak gambar tragis di sana. Ketika saya melihat anak kecil, saya menangis. Sebenarnya, bahkan di Ukraina, saya melihat gambar seperti ini hampir setiap hari. Bagaimana manusia bisa melakukan ini? Terutama untuk anak-anak?”

Setelah satu jam, menuju ke Atomic Bomb Cenotaph dan menyerahkan bunga sambil bertukar kata dengan mata serius.

"Beristirahatlah dengan tenang, kesalahan tidak akan terulang" terukir di cenotaph.

Saat ini, Ukraina berada di bawah ancaman nuklir Rusia.

"Pada pertemuan puncak ini, saya tidak akan pernah melupakan perhatian yang diberikan kepada Ukraina, dukungan untuk kedaulatan Ukraina, integritas wilayah, dan rakyat Ukraina."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved