Vladimir Putin 73 Tahun: Kisah Tikus di Leningrad, Agen KGB di Dresden hingga Menjadi 'Tsar' Rusia
Putin telah berkuasa lebih lama daripada pemimpin Kremlin mana, kecuali diktator Uni Soviet Joseph Stalin.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berkuasa sejak tahun 2000, genap berusia 73 tahun pada 7 Oktober 2025 kemarin.
Ia telah berkuasa lebih lama daripada pemimpin Kremlin mana, kecuali diktator Uni Soviet Joseph Stalin, yang bertahan sebagai penguasa selama 29 tahun.
Namun, pada saat masa jabatan kelima Putin berakhir di tahun 2030, ia juga akan mengalahkan Stalin.
Dan, jika ia tetap berkuasa hingga 2036, yang diizinkan oleh Konstitusi Rusia yang baru, ia juga akan meninggalkan 'Great Catherine' yang berkuasa selama 34 tahun.
Media-media Barat menulis, dalam budaya populer, Putin sudah layak disebut sebagai Tsar!
Tsar adalah gelar penguasa monarki dalam rumpun bahasa Slavia, yang setara dengan raja atau kaisar, tergantung konteksnya.
Penggunaan historis: Gelar ini digunakan oleh penguasa di beberapa negara Slavia, terutama Bulgaria, Serbia, dan Rusia.
Ada anekdot menarik yang menggambarkan bagaimana Putin kini menganggap warisannya sebagai salah satu Tsar Rusia yang paling dicintai sekaligus dibenci.
Pada 24 Februari 2022, hari ketika Putin meluncurkan proyeknya yang paling berani dan berpengaruh sejauh ini—invasi Ukraina—sebagian besar oligarki Rusia mengetahui invasi tersebut dari pengumuman publik Putin di TV pagi itu.
Dengan penuh keterkejutan, mereka bertanya kepada Menteri Luar Negeri Rusia--paling lama menjabat--Sergey Lavrov, yang juga menjadi penasihat Putin.
Lavrov kemudian berseloroh," Putin punya tiga penasihat, Ivan the Terrible, Peter the Great, and Catherine the Great.”
Tiga orang yang disebut Lavrov di atas adalah tiga tokoh penting dalam sejarah Rusia yang masing-masing berperan besar dalam membentuk kekuasaan, budaya, dan wilayah Kekaisaran Rusia.
Ketiga tokoh ini mewakili fase penting dalam transformasi Rusia: dari negara feodal yang brutal (Ivan), ke kekaisaran modern yang kuat (Peter), hingga pusat budaya dan kekuasaan Eropa Timur (Catherine).
Pengamat Rusia dari India, Sumit Ahlawat, menilai, gurauan spontan Lavrov yang sinis itu menyoroti dua hal.
Pertama, Putin tidak berkonsultasi dengan siapa pun di Kremlin sebelum mengambil keputusan penting, seperti keputusan untuk menginvasi negara bekas Uni Soviet, yang secara terbuka didukung oleh Barat, dan kedua, Putin sudah berada di jajaran Tsar Rusia yang paling berpengaruh.
AS Perbanyak Pasukan di Korea Selatan, Korea Utara Punya China dan Rusia, Kim Jong Un: Ancaman! |
![]() |
---|
Puluhan Rudal, Rusia Luncurkan Serangan Dahsyat ke Jaringan Gas Ukraina, Listrik Kiev Padam |
![]() |
---|
Media Barat Gempar, Informasi Bocor Soal Jet Su-35 Siluman Rusia Diborong Iran: Jumlahnya Puluhan! |
![]() |
---|
Klasemen Bundesliga Jerman: Diselimuti Rapor Buruk, Klub Kevin Diks Huni Zona Degradasi |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.321: Putin Ancam AS soal Rudal Tomahawk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.