Sabtu, 6 September 2025

Perempuan Yaman yang menunggangi unta melewati jalur pegunungan berbatu sejauh 40 km demi melahirkan anaknya

Mona, seorang ibu hamil di Yaman, harus menempuh perjalanan tujuh jam melewati jalur pegunungan berbatu dengan seekor unta untuk mencapai…

Ketika Mona mengalami kontraksi, seekor unta telah menjadi penyelamatnya.

Mona, perempuan berusia 19 tahun, mengira perjalanan 40 kilometernya ke rumah sakit akan membutuhkan waktu kurang lebih empat jam dari rumahnya di pegunungan berbatu.

Namun, tanpa ada jalan mulus, dengan dirinya menderita kesakitan karena segera bersalin dan cuaca buruk, perjalanan itu ternyata molor menjadi tujuh jam.

“Dengan setiap langkah maju dari sang unta, saya merintih kesakitan,“ katanya.

Saat unta itu tidak bisa melanjutkan perjalanannya, Mona terpaksa turun dan menyelesaikan sisa perjalanannya dengan jalan kaki bersama suaminya.

Di Provinsi Mahweet, bagian barat-laut Yaman, Rumah Sakit Bani Saa merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau oleh ribuan perempuan.

Dari rumah Mona di Desa Al-Maaqara, ia harus menempuh perjalanan berbahaya melewati pegunungan dengan unta, agar bisa sampai ke rumah sakit itu.

Sambil berpegangan erat pada untanya, Mona khawatir akan keamanan dirinya dan juga anak di dalam rahimnya.

“Jalanan itu penuh bebatuan,” katanya, mengingat kembali “perjalanan yang melelahkan secara fisik dan mental”.

“Ada momen ketika saya berdoa agar Tuhan mengambil nyawa saya dan melindungi bayi saya supaya saya dapat bebas dari rasa sakit.”

Mona tidak ingat momen ketika ia sampai di rumah sakit, tetapi dia masih ingat perasaan dipenuhi dengan harapan ketika mendengar suara tangisan sang bayi di tangan para bidan dan ahli bedah.

Mona, bersama suaminya, memberi nama bayi laki-laki itu Jarrah, atas nama ahli bedah yang menyelamatkan mereka.

Jalan menuju rumah sakit dari desa terdekat sangat sempit.

Beberapa jalanan hancur atau diblokir karena perang delapan tahun antara pasukan pro-pemerintah yang didukung oleh koalisi Saudi dengan gerakan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan