Minggu, 7 September 2025

Perempuan Yaman yang menunggangi unta melewati jalur pegunungan berbatu sejauh 40 km demi melahirkan anaknya

Mona, seorang ibu hamil di Yaman, harus menempuh perjalanan tujuh jam melewati jalur pegunungan berbatu dengan seekor unta untuk mencapai…

"Saya kira, hidup saya akan berakhir," kata perempuan berusia 30 tahun itu. "Tidak mungkin saya maupun bayi saya yang belum lahir dapat bertahan hidup.

Ia sudah mendapat peringatan sejak bulan-bulan awal dia mengandung bahwa melahirkan di rumah tidak memungkinkan, karena ada risiko pendarahan dan komplikasi lainnya.

Para dokter di pusat kesehatan mengatakan Hailah dan bayinya dapat diselamatkan setelah 11 jam perawatan.

Ia namakan bayi perempuannya Amal, yang berarti “harapan“ dalam bahasa Arab.

“Saya hampir kehilangan bayi saya dan hidup sudah tidak bermakna akibat perang sialan ini. Tetapi bayi ini memberi saya harapan,” kata dia.

Dengan dana internasional yang menipis, pusat kesehatan seperti rumah sakit Bani Saad semakin kekurangan dana.

Para pekerja di rumah sakit tersebut khawatir akan masa depan ibu dan bayi karena mereka terpaksa memilih siapa saja yang dapat mereka selamatkan.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan