Selasa, 12 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Mulai Kirim Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia, AS Beri Kutukan Keras

AS mengutuk keras setelah Rusia mulai menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia.

Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Russian Ministry of Defence/TASS
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan Menteri Pertahanan Belarusia, Viktor Khrenin menandatangani dokumen tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia, Kamis (25/5/2023). 

Namun, AS percaya Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis (lebih banyak dari negara lain), termasuk bom yang dapat dibawa oleh pesawat, hulu ledak untuk rudal jarak pendek, dan peluru artileri.

Senjata nuklir taktis memiliki hasil yang jauh lebih rendah daripada hulu ledak nuklir yang dipasang pada rudal strategis jarak jauh yang mampu memusnahkan seluruh kota.

Kesepakatan Menyebarkan Senjata Nuklir Taktis

Dikutip dari Al Jazeera, Rusia dan Belarusia telah menandatangani kesepakatan untuk meresmikan penyebaran rudal nuklir taktis.

Pada Kamis kemarin, Rusia mengatakan langkah itu didorong oleh meningkatnya ketegangan dengan Barat.

“Dalam konteks eskalasi ancaman yang sangat tajam di perbatasan barat Rusia dan Belarusia, sebuah keputusan dibuat untuk mengambil tindakan balasan di bidang militer-nuklir,” ujar kantor berita TASS milik Rusia mengutip Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Baca juga: Siapa Legiun Pembebasan Rusia yang Berperang di pihak Ukraina?

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko berbicara dalam acara
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko berbicara dalam acara "2nd Eurasian Economic Forum" di Moscow, Rusia, pada Kamis (25/5/2023). Rusia mulai menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia, Kamis (25/5/2023). (Official Website/President of Belarus)

Sebagai informasi, penyebaran rudal pertama kali diumumkan oleh Vladimir Putin pada Maret 2023 lalu.

Sejak menginvasi Ukraina tahun lalu, Putin berulang kali mengatakan Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika diperlukan untuk mempertahankan integritas teritorialnya.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan, mereka ingin Ukraina mengalahkan pasukan Rusia di medan perang.

Namun, AS menyangkal bahwa mereka ingin menghancurkan Rusia.

Adapun senjata nuklir taktis adalah senjata nuklir yang digunakan untuk keuntungan taktis tertentu di medan perang.

Biasanya, hasilnya lebih kecil daripada senjata nuklir strategis yang dirancang untuk menghancurkan kota-kota terbesar di Amerika Serikat atau Rusia.

Baca juga: Vladimir Putin Jadi Target Pembunuhan Nomor 1 Ukraina, Rusia Beri Tanggapan

Rusia memiliki keunggulan jumlah yang sangat besar atas Amerika Serikat dan aliansi militer NATO dalam hal senjata nuklir taktis.

Amerika Serikat yakin Rusia memiliki sekitar 2.000 hulu ledak taktis yang berfungsi.

Sedangkan, Amerika Serikat memiliki sekitar 200 senjata nuklir taktis semacam itu, setengahnya berada di pangkalan di Eropa.

Amerika Serikat mengatakan, dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962 karena pernyataan Vladimir Putin selama konflik Ukraina.

Namun, Moskow mengatakan posisinya telah disalahtafsirkan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan