Konflik Rusia Vs Ukraina
Mayat Tentara Rusia Ditemukan di Sepanjang Jalan Desa yang Dibebaskan Ukraina
Mayat tentara Rusia ditemukan di sepanjang jalan desa yang dibebaskan Ukraina. Selain itu, Rusia dan Ukraina saling klaim kemajuan di garis depan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan mayat tentara Rusia tergeletak di sepanjang jalan menuju desa Storozheve di Ukraina yang baru dibebaskan.
Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali desa Storozheve dan beberapa desa lainnya dalam serangan balasan yang dimulai pekan lalu di Ukraina selatan dan timur.
"Tiga hari lalu kami membebaskan desa Storozheve. Anda dapat melihat sendiri bagaimana hal itu dicapai. Anda dapat melihat perangkat keras yang hancur. Kemuliaan bagi Ukraina," kata Artem, seorang tentara Ukraina kepada Reuters, Rabu (14/6/2023).
Beberapa mayat tentara Rusia tergeletak di samping bangkai kendaraan tempur mereka yang terbakar.
Media Reuters berhasil mencapai desa Storozheve di Ukraina pada Rabu (14/6/2023).
Beberapa mayat lainnya terlihat di ladang dekat desa itu.
Para prajurit mengatakan sekitar 50 tentara Rusia tewas dalam operasi pembersihan dan empat lainnya ditawan.
Namun, jumlah ini tidak bisa diverifikasi secara independen oleh media.
Baca juga: Lukashenko: Barat Ingin Rusia Kalah Tapi Takut Perang Nuklir Terjadi
Rusia dan Ukraina Saling Klaim soal Kemajuan di Garis Depan
Pihak Rusia dan Ukraina saling klaim pasukannya membuat kemajuan di garis depan, Kamis (15/6/2023).
"Selama sepekan terakhir, pasukan kami telah maju ke kedalaman musuh hingga 3 kilometer di dekat Mala Tokmachka dan 7 kilometer (4,3 mil) selatan Velyka Novosilka," kata Oleksii Hromov, wakil kepala staf umum Ukraina dalam sebuah pernyataan di Kyiv, dikutip dari CNN Internasional.
Dia kemudian mengulang kemajuan Ukraina yang disebut merebut tujuh desa di daerah itu.
Di Donetsk, pejabat Ukraina itu juga mengklaim pasukannya maju hingga 1 kilometer dalam upaya meningkatkan posisi taktis mereka di dekat kota Vuhledar, yang telah berada di garis depan sejak invasi dimulai.
Selain itu, Ukraina juga meluncurkan serangan secara bertahap di berbagai wilayah.

Baca juga: Vladimir Putin Isyaratkan Rebut Ibu Kota Ukraina: Pasukan Rusia Ada di Dekat Kyiv
Sementara itu, pihak Rusia mengklaim pasukannya memukul mundur serangan ofensif Ukraina di wilayah Zaporizhzhia pada hari Kamis (15/6/2023).
Namun, klaim Kementerian Pertahanan Rusia itu diragukan oleh blogger militer Rusia.
Ia mengklaim pasukan Ukraina di front Zaporizhzhia sedang berkumpul kembali.
Serangan Ukraina Berlangsung secara Bertahap

Baca juga: Jenderal Senior Rusia Tewas dalam Serangan Rudal Ukraina di Zaporizhzhia
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengatakan serangan militer Ukraina berlanjut di beberapa daerah dan membuat kemajuan bertahap.
Ia mengatakan serangan Ukraina di front selatan berlanjut ke beberapa arah dan membuat kemajuan secara bertahap.
Di sisi lain, ia memperingatkan musuh masih melakukan perlawanan yang kuat.
“Di sana, angkatan bersenjata menghadapi penambangan terus menerus di lapangan, penggunaan drone kamikaze, penembakan yang intens, dan musuh tentunya tidak mudah menyerahkan posisinya. Itu sebabnya ada pertempuran di mana-mana dan konfrontasi yang kuat," kata Hanna Maliar, dikutip dari CNN Internasional.
Pada hari ini, sejumlah front Ukraina melakukan upaya ofensif dan defensif.
Artinya ada pasukan yang menyerang Rusia di beberapa wilayah dan ada yang melakukan pertahanan diri.
Namun, ia mengklaim Rusia tidak dapat mengambil lebih banyak wilayah.
Hanna Maliar mengklaim pasukan Ukraina berhasil maju 3 kilometer di Bakhmut selama 10 hari terakhir.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.