Kamis, 28 Agustus 2025

Mengapa Swedia dan Finlandia yang tadinya netral kini bergabung dengan NATO?

Swedia dan Finlandia telah lama menjaga netralitas militer, tetapi sikap itu berubah pada Februari 2022 ketika Rusia meluncurkan invasi…

Dari tahun 1990-an, Swedia mengurangi kapasitas militernya dan mengubah prioritasnya dari pertahanan teritorial menjadi misi penjaga perdamaian di seluruh dunia.

Tetapi rencana itu urung seiring dengan invasi Rusia ke Krimea pada tahun 2014 dan meningkatnya ancaman di kawasan Baltik.

Apa yang akan berubah?

Dalam beberapa hal, Swedia dan Finlandia menjadi mitra resmi dan kontributor utama aliansi NATO sejak 1994. Mereka berperan dalam beberapa misi NATO sejak akhir Perang Dinigin.

Kedua negara ini untuk pertama kalinya akan mendapat jaminan keamanan dari negara-negara pemilik nuklir berdasarkan Pasal 5 NATO, yang memandang serangan terhadap satu negara anggota sebagai serangan terhadap bersama.

Sejarawan Henrik Meinander mengatakan Finlandia telah siap secara mental untuk menjadi anggota aliansi, menyusul serangkaian langkah-langkah kecil mereka menuju NATO sejak jatuhnya Uni Soviet.

Pada tahun 1992, Helsinki membeli 64 pesawat tempur AS. Tiga tahun kemudian, bergabung dengan Uni Eropa bersama Swedia, dan setiap pemerintahan Finlandia sejak saat itu telah meninjau apa yang mereka sebut sebagai “opsi NATO”.

Finlandia telah mencapai target belanja pertahanan yang disepakati NATO sebesar 2% dari produk domestik bruto (PDB), sedangkan Swedia telah menyusun rencana untuk memenuhi target itu pada 2026.

Swedia mungkin telah bersikap netral selama Perang Dingin, tetapi pada saat itu Swedia mempertahankan setidaknya 15.000 tentara di Pulau Gotland, Baltik. Baru-baru ini, mereka kembali menempatkan tentaranya di pulau itu.

Apa saja risikonya?

Presiden Rusia Vladimir Putin meyakini bahwa ekspansi NATO adalah ancaman langsung terhadap keamanan negaranya, dan mengklaim bahwa itulah alasannya meluncurkan invasi di Ukraina.

Tetapi invasinya memiliki efek sebaliknya dan justru membantu memperluas jangkauan NATO.

Bergabungnya Finlandia merupakan kemunduran karena semakin memperluas pengaruh NATO atas Laut Baltik. Itu memicu peringatan dari Kremlin soal tindakan “teknis-militer” yang tidak ditentukan sebagai pembalasan.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Swedia dan Finlandia telah diperingatkan akan konsekuensi jika mereka memilih bergabung dengan NATO.

Saat ini, Swedia telah mendapat lampu hijau dari Turki untuk menjadi anggota, dan Kremlin mengatakan akan menanggapinya dengan cara yang sama dengan yang mereka usulkan terhadap Finlandia.

Belum jelas langkah-langkah seperti apa yang dimaksud. Rusia mengatakan telah memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, dan senjata itu dapat mencapai Finlandia dan Swedia.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan