Kamis, 28 Agustus 2025

Tentara Niger Umumkan Kudeta, Presiden Mohamed Bazoum Digulingkan dari Kekuasaannya

Beberapa jam setelah menahan Presiden Mohamed Bazoum, sekelompok tentara muncul di televisi nasional Afrika Barat pada Rabu (26/7/2023) malam.

ORTN - Télé Sahel / AFP
Gambar tangkapan bingkai video ini diperoleh AFP dari ORTN - Télé Sahel pada 26 Juli 2023 menunjukkan Kolonel Mayor Amadou Abdramane (tengah), juru bicara Komite Nasional untuk Penyelamatan Rakyat (CNSP) berbicara dalam pernyataan yang disiarkan televisi. Tentara mengklaim pada 26 Juli 2023 telah menggulingkan pemerintahan Presiden Niger Mohamed Bazoum dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi nasional, setelah sehari pemimpin itu ditahan di kediaman resminya. "Kami, pasukan pertahanan dan keamanan... telah memutuskan untuk mengakhiri rezim" Presiden Bazoum, kata Kolonel-Mayor Amadou Abdramane, dikelilingi oleh sembilan tentara berseragam lainnya dalam pidato tersebut. Mereka mengatakan "semua institusi" di negara itu akan ditangguhkan, perbatasan ditutup, 

PBB Tawarkan Dukungan Penuh

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui Sekretaris Jenderalnya António Guterres juga berbicara dengan Bazoum.

Badan tersebut menawarkan "dukungan penuh dan solidaritas".

Guterres menyerukan “semua aktor yang terlibat untuk menahan diri dan memastikan perlindungan tatanan konstitusional”.

Komisi Uni Afrika Kecam Percobaan Kudeta

Ketua Komisi Uni Afrika, HE Moussa Faki Mahamat, mengecam apa yang disebutnya sebagai “percobaan kudeta”.

Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi percobaan kudeta kelima di Afrika barat dalam empat tahun terakhir.

Baca juga: Diduga Terjadi Ledakan Gas di Afrika Selatan, 1 Orang Tewas, 48 Lainnya Luka-luka

Presiden Nigeria dan Ketua Ecowas Sebut Tidak akan Terima Tindakan yang Hambat Fungsi Otoritas

Presiden negara tetangga Nigeria dan ketua Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Ecowas) Bola Tinubu menyebut peristiwa itu sebagai "perkembangan yang tidak menyenangkan".

Tinubu mengatakan sudah "berkonsultasi erat" dengan para pemimpin lain di wilayah tersebut tentang situasi tersebut.

“Kepemimpinan Ecowas tidak akan menerima tindakan apa pun yang menghambat kelancaran fungsi otoritas yang sah di Niger atau bagian mana pun dari Afrika Barat," tegasnya.

"Kami akan melakukan segalanya dengan kekuatan kami untuk memastikan demokrasi ditanam, dipelihara, berakar dengan baik, dan tumbuh subur di wilayah kami," katanya dalam sebuah pernyataan.

Akses Diblokir

Seorang wartawan Reuters melaporkan melihat kendaraan militer memblokir pintu masuk ke istana di ibu kota Niamey.

Akses ke kementerian di sebelah istana juga telah diblokir, kata sumber keamanan.

Baca juga: Afrika Selatan: Menangkap Putin adalah Deklarasi Perang dengan Rusia, Ini Berisiko Bagi Kami

(FILES) Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (kiri) mendengarkan ketika Presiden Niger Mohamed Bazoum (kanan) berbicara selama konferensi pers bersama di istana kepresidenan di Niamey pada 2 Mei 2022. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres
(FILES) Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (kiri) mendengarkan ketika Presiden Niger Mohamed Bazoum (kanan) berbicara selama konferensi pers bersama di istana kepresidenan di Niamey pada 2 Mei 2022. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres "mengutuk keras perubahan inkonstitusional dalam pemerintahan" di Niger, kata juru bicaranya pada 26 Juli setelah kudeta di negara Afrika Barat itu. Guterres "sangat terganggu" dengan penahanan Presiden Mohamed Bazoum oleh anggota Pengawal Presiden, kata juru bicaranya Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan. (Issouf SANOGO / AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan